Laman

MY FAITH

MANUSIA SELALU HIDUP DALAM KERAGUAN, KERAGUAN ADALAH BAGIAN DARI KEHIDUPAN, JANGAN PERNAH BERHENTI UNTUK MENCARI KEBENARAN, SAMPAI KAPANPUN TERUSLAH BERLARI JANGAN PERNAH BERHENTI

TEMUKANLAH KEBENARAN DAN DENGAR BISIKAN HATI KECILMU, JANGAN INGKARI APA YANG SUDAH MENJADI KEBENARANMU, WALAUPUN HARUS HIDUP MENANGGUNG MALU

Jumat, 13 Agustus 2010

Henry si Raja Muda


(28 Februari 1155 - 11 Juni 1183) adalah anak kedua dari lima anak Henry II dari Inggris dan Eleanor dari Aquitaine
Henry adalah adik tiri (dari pihak ibu) dari Marie de Champagne dan Alix dari Perancis. Dia adalah adik dari William, Pangeran dari Poitiers. Dia juga kakak dari Matilda dari Inggris, Richard I dari Inggris, Godfrey II, Adipati Britania, Leonora dari Aquitaine, Joan Plantagenet dan John dari Inggris.
Dibantu oleh Thomas Becket, di bulan juni 1170 Henry yang berumur lima belas tahun di mahkotai sebagai raja selama kehidupan ayahnya, tapi dia tidak pernah benar-benar memerintah dan tidak di perhitungkan posisinya di antara monarki-monarki di Inggris raya. Ada sebuah cerita ketika perjamuan untuk merayakan penobatannya sebagai raja, dia terus ditemani oleh ayahnya, yang berkomentar sebuah kehormatan yang jarang sekali didapat bisa ditemani oleh raja; si Henry kecil menjawab hal ini hanya cocok untuk anak seorang pangeran yang menemani anak seorang raja.
Dia kini dikenal dengan sebutan “Henry si Raja Muda” untuk membedakan dengan keponakannya Henry III dari Inggris. Dia bertengkar dengan ayahnya dan bersekutu dengan ibunya Eleanor dari Aquitaine dan kakaknya di perang sipil (1173-1174) dimana dia mencoba untuk merebut kekuasaan dari ayahnya. Ketika dia wafat di umur 28 tahun akibat disentri, selama ditengah pemberontakannya yang kedua, ayahnya berkata: “dia banyak merugikanku, tetapi aku berharap dia terus hidup meskipun hal itu lebih merugikanku”
Sejarawan W. L. Warren berkata tentang dia , “Si Henry muda adalah satu-satunya sanak keluarga yang terkenal di hari-harinya. tetapi dia juga satu-satunya yang tidak mempunyai kecerdasan dalam bidang perpolitikan, keahlian militer, atau bahkan penyelidikan biasa…”, dan dari buku-buku yang lainnya, “Dia orang yang ramah, dermawan, baik hati, sopan, berjiwa ikhlas dan bijaksana. Sayangnya dia juga picik, boros, teledor, otak kosong, tidak cakap, dan tidak bertanggungjawab."
Henry tidak banyak terlihat tertarik pada bisnis pemerintahan, ataupun taktik-taktik militer. Sebagai gantinya dia menghabiskan sebagian besar waktunya di turnamen-turnamen atau membantu urusan kakaknya. Henry si Raja Muda menikah dengan Marguerite dari Perancis, anak dari raja Louis VII dari Perancis dengan istri keduanya Constance dari Castile, tanggal 2 November 1160 ketika henry berumur 5 tahun dan Marguerite berumur 2 tahun. Pernikahan mereka di atur oleh ayah Henry, Henry II, dengan maksud untuk mendapatkan mas kawin Marguerite, istana vexin yang vital dan strategis yang terletak di daerah antara Normandia dan Perancis. Eyang angkatnya adalah Alfonso VII dari Castile dan Berenguela dari Barcelona. Berenguela adalah anak dari Ramon Berenguer III, Pangeran dari Barcelona dengan istri ketiganya Douce dari Provence.
Satu-satunya anak Henry dan Marguerite adalah William, lahir prematur pada tanggal 19 Juni 1177 dan meninggal tanggal 22 Juni di tahun yang sama. Kesulitan selama masa persalinan ini merenggut kesterilan rahimnya, yang menjadikannya tidak memiliki anak lagi dengan Henry maupun dengan suami keduanya. Di tahun 1182 Henry mendapati istrinya berselingkuh dengan ksatria terkenal William Marshal. Henry meninggalkan istrinya dan mengirimnya kembali ke perancis, dan kemudian mengucilkan Marshal dari lingkungannya. Marshal ditawari untuk membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah melalui pengadilan dengan pertempuran, tapi penawaran ini ditolaknya.
Henry si Raja Muda wafat akibat disentri tahun 1183, dekat istana Martel di Turenne, ketika memberontak melawan ayahnya dan adiknya Richard. Saat kematiannya dia disuruh untuk berdamai dengan ayahnya, tapi raja Henry, khawatir ini hanya sebuah tipuan, dan menolak untuk menemuinya. Setelah drama berlangsung, akhirnya si Henry muda dimakamkan di katedral Rouen, dimana makamnya bisa dilihat langsung di hadapan altar dari makam adiknya Richard. keduanya selalu bertengkar. Makam Uskup dari Rouen, yang menikahkan Henry dan Margueret terletak dekat mereka. Adiknya Richard si Hati Singa dan John Lackland keduanya menjadi penggantinya sebagai raja di kemudian hari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar