Selain Palestina, saya melihat Rusia adalah musuh nyata yang telah menghunuskan pedangnya kepada kekuatan global yahudi. Tahun lalu Rusia memukul mundur petualangan yahudi di Ossetia Selatan yang meminjam tangan Georgia. Beberapa tahun lalu Rusia memberangus jaringan bisnis kriminal para oligarh yahudi yang merajai Rusia paska runtuhnya Uni Sovyet. Saat ini pun pemerintah dan rakyat Rusia terus "berkelahi" dengan para antek yahudi: orang-orang komunis, orang-orang liberal "useful idiots", dan kaum homo.
Perang antara Rusia malawan yahudi juga dapat dilihat dari berbagai peristiwa terakhir hingga peristiwa seputar kunjungan Presiden Barrack Obama ke Rusia baru-baru ini. Sebagaimana kita tahu, Amerika adalah salah satu zionist occupied goverment yaitu negara yang pemerintahannya telah dikendalikan kekuatan kapitalis yahudi.
"Amerika harus belajar dari sejarah Rusia," kata Perdana Menteri Rusia Vladimir Putin dalam pidato pembukaan World Economic Forum di Davos, Switzerland pada tgl 28 Januari 2009 lalu menyinggung langkah-langkah politik yang dilakukan Amerika untuk memojokkan Rusia.
Kritikan, tepatnya saran Putin kepada Amerika hanya berselang beberapa hari setelah Presiden Amerika Barack Obama menunjuk Kenneth Feinberg, seorang zionis yahudi sebagai pengawas kompensasi (gaji) para pengusaha Amerika, menyusul jabatan-jabatan strategis lainnya yang dipegang orang-orang yahudi.
"Kita tidak boleh menutup mata terhadap fakta bahwa semangat kebebasan usaha, termasuk prinsip tanggungjawab pribadi para pengusaha, investor, dan pemilik saham, atas tindakan-tindakan mereka telah rusak. Tidak ada alasan untuk percaya bahwa kita dapat mencapai hasil lebih baik dengan memindahkan tanggungjawab itu kepada pemerintah," tambah Putin.
Dengan defisit APBN dan defisit perdagangan Amerika yang mencapai triliunan dollar, peringatan Putin sangatlah rasional, termasuk bagi Indonesia: "Kita harus menilai kembali situasi sebenarnya dan menghapuskan hutang yang sia-sia. Benar cara ini terasa pahit untuk sementara. Namun bila tidak dilakukan maka kita hanya akan memperpanjang krisis," tambah Putin.
Beberapa hari sebelum melakukan kunjungan Rusia tgl 6 Juli lalu, Presiden Obama melakukan "serangan" halus penuh makna terhadap Putin. Menurut Obama, Putin saat ini memiliki dua tempat pijakan kaki yang berbeda. Yang satu adalah model pemerintahan Uni Sovyet era Perang Dingin, dan satunya lagi model pemerintahan Rusia modern. Ia merujuk pada Vladimir Putin sebagai perdana menteri Rusia.
Dalam wawancara dengan Associated Press Obama mengatakan, "Saat kita bekerjasama dengan Presiden Medvedev, adalah penting jika Putin mengerti bahwa pendekatan model perang dingin antara Amerika-Rusia telah ketinggalan jaman. Saya rasa Medvedev memahami hal itu. Menurut saya Putin memiliki satu kaki berdiri dengan pendekatan lama dan satu kaki dengan pendekatan baru."
Selain menyerang Putin, Obama jelas berusaha memecah belah Presiden Medvedev dengan Vladimir Putin. Namun Putin melakukan reaksi yang tepat dan "berhasil mendaratkan pukulan jab balasan" ke muka Obama.
"Kami tidak mengerti bagaimana bisa berdiri dengan dua kaki terpisah. Kami berdiri dengan kukuh di atas dua kaki kami dan selalu melihat masa depan," balas Putin. Sementara responnya atas upaya pecah belah Obama, Putin menjawab, "Presiden Medvedev tidak kurang nasionalis dibandingkan saya."
Semua pengamat politik mengetahui bahwa Presiden Medvedev tidak lebih dari "murid yang patuh" terhadap Vladimir Putin. Bahwa ia mewakili wajah Rusia yang akomodatif terhadap kepentingan Amerika tidak lain karena memang demikian yang diinginkan Putin.
Obama dengan tim kampanyenya dan mesin politik yahudi Chicago-nya boleh jadi sukses menjadi superstar di Amerika. Namun di Rusia, ia tidak lebih sebagai presiden biasa yang kalah populer jauh dibandingkan Putin. Bahkan lebih jauh lagi, Obama berubah menjadi seorang murid yang patuh di hadapan Putin.
Dalam satu jamuan makan pagi yang diadakan Putin untuk menyambut Obama tgl 7 Juli lalu, Putin selama satu jam tanpa jeda menguliahi Obama mengenai visi Rusia atas dunia. Putin yang mengetahui maksud kedatangan Obama untuk meminta bantuan Rusia menyediakan bantuan logistik bagi kepentingan militer Amerika di Afghanistan memanfaatkan kesempatan itu untuk menunjukkan kepada Obama bahwa Rusia-lah yang kini memegang kartu as dalam konstelasinya melawan Amerika.
Obama sendiri akhirnya mengakui ketangguhan Putin. Dalam wawancara dengan Fox News, Obama berkata: “Saya melihat Putin sebagai pribadi yang tangguh, cerdas, tidak sentimentil dan sangat pragmatis."
Dengan semua sifat-sifat yang disebutkan Obama itu Putin kini menjadi satu-satunya pemimpin dunia yang mampu menjadi lawan tangguh dominasi global yahudi, meski negara-negara ZOG (zionist occupied goverment) Amerika dan NATO-nya berupaya setengah tenaga untuk mengepung dan melemahkan Rusia. Dalam satu konflik terbuka pertama Rusia melawan ZOG di medang perang Georgia tahun lalu Rusia telah membuktikan mampu menangani konflik global yang dihadapi dengan tepat.
Apalagi dengan kekuatan sumber energi gas alam, minyak dan nuklir yang dimilikinya, Rusia lebih mudah memainkan kartu. Dan Obama, yang tidak labih dari pion dari kekuatan besar kapitalis yahudi global, tidak labih dari pemain catur amatir dibandingkan sang master Vladimir Putin.
Putin adalah pemimpin progresif yang mampu melepaskan negerinya dari jeratan kekuasaan yahudi yang telah menghancurkan negerinya paska runtuhnya Uni Sovyet akhir dekade 1980-an. Ia mengetahui sejarah Rusia dan apa yang harus dilakukannya.
PELAJARAN DARI RUSIA
"Selama bertahun-tahun kaum Yahudi tidak hanya secara bertahap menguasai setiap sektor bisnis, mereka juga menguasai tanah dengan membelinya atau mengolahnya menjadi lahan pertanian. Dengan sedikit kekecualian mereka memiliki semacam lembaga khusus yang mencurahkan perhatian untuk menguasai negeri ini dengan cara-cara kotor, menipu penduduk asli termasuk yang paling miskin.” Tsar Alexander III)
Beberapa tahun yang lalu saya pernah menulis sebuah artikel berjudul sama dengan judul artikel ini, yaitu Pelajaran dari Rusia. Tulisan yang terilhami oleh romantisme novel Boris Pasternak: DR Zhivago dan buku John Reed: Ten Days that Shocked the World itu memaparkan dialektika politik Rusia menjelang dan paska Revolusi Bolshevik tahun 1917. Pesan moral yang saya sampaikan dalam tulisan itu adalah bahwa kaum komunis bolshevik berhak untuk memerintah Rusia daripada para pengikut Tsar.
Saya bersyukur tulisan itu tidak jadi dimuat di media massa, sehingga saya tidak merasa berdosa telah melakukan kebohongan kepada publik. Pasalnya banyak fakta yang tidak terungkap dalam tulisan tersebut yang membuat opini penulis tanpa sadar melenceng jauh dari fakta sebenarnya tentang sejarah Rusia.
Fakta pertama adalah para pemimpin komunis Rusia adalah Yahudi, dan fakta kedua adalah Yahudi berusaha menghancurkan Tsar Rusia karena kebencian rasialis dan ketamakan untuk berkuasa. Fakta terakhir yang paling penting namun paling banyak disembunyikan media massa dan buku-buku sejarah adalah bahwa kaum komunisme Bolshevik Rusia telah membunuh puluhan juta penduduk Kristen Rusia sebagai jalan bagi penguasaan Yahudi atas Eropa dan dunia. Pustakawan Frank Weltner bahkan menyatakan kaum komunis Yahudi membunuh 65 juta rakyat Kristen Rusia.
Winston Churchill, sejarahwan dan pemimpin dalam sebuah artikel yang dipublikasikan London Illustrated Sunday Herald tahun 1920 mengatakan: “Bolshevisme adalah sebuah konspirasi global untuk menghancurkan kebudayaan dan membentuk masyarakat baru yang berdasarkan “pembangunan diktatorial, pelanggaran hak-hak asasi, dan ilusi persamaan hak. Tanpa kesulitan kita dapat mengetahui bahwa penggerak gerakan ini adalah orang-orang Yahudi”.
Menurut Mark Weber, sejarahwan Institute for Historical Review, menjelang dan saat Revolusi tahun 1917, Yahudi menguasai posisi puncak kekuasaan kaum komunis Bolshevik. Dari 12 anggota Central Comitee yang memutuskan melakukan kudeta Revolusi Oktober 1917, 6 di antaranya adalah Yahudi. Sedangkan tujuh anggota Politbiro yang bertugas melaksanakan aksi kudeta, empat di antaranya adalah Yahudi. (The Jewish Role in the Bolshevik Revolution and Russia's Early Soviet Regime. Assessing the Grim Legacy of Soviet Communism)
Fakta sebenarnya lebih mengagetkan lagi. Bila Churcill dan Weber tidak mengetahui Lenin dan Stalin (dua orang pemimpin tertinggi Uni Sovyet pertama dan paling berpengaruh) sebagai Yahudi, Frank Weltner, pendiri The Jew Watch Project yang merilis situs internet terkenal jewwatch.com mengungkapkan bahwa keduanya adalah Yahudi. Menurut Weltner, Lenin yang lahir tahun 1870 adalah cucu buyut dari Moishe Itskovich Blank dan cucu dari Srul Moishevich Blank yang berdarah Yahudi. Untuk menyembunyikan identitas ke-Yahudi-annya nenek Lenin mengubah nama Srul Moishevich menjadi nama Rusia, Alexander Dmitrievict, tak lupa membaptiskan diri sebagai penganut Kristen.
Adapun Stalin bernama asli Joseph David Djugashvili, nama yang sangat Yahudi dimana nama Djugashvili bermakna “sang Anak Yahudi”. Selama masa revolusi Stalin mengubah namanya penggilannya menjadi “Kochba” yang tidak lain adalah nama seorang pemimpin Yahudi kuno. Orang Rusia asli tidak pernah mengubah namanya, kecuali Yahudi. Ke-Yahudi-an Stalin semakin tinggi karena ia menikahi tiga orang wanita yang semuanya adalah Yahudi. Ekaterina Svanidze, Kadya Allevijah, dan Rosa Kaganovich. Yang terakhir adalah adik perempuan Lazar Kaganovich, seorang pejabat ekonomi Sovyet.
Seorang putri Stalin, Svetlana Stalin, pindah kewarganegaraan menjadi WN Amerika tahun 1967. Di sana ia kawin dengan Mihail, anak laki-laki Lazar Kaganovich. Selanjutnya Svetlana kawin lagi dengan tiga orang laki-laki, dua di antaranya Yahudi.
Wakil Stalin di Sovyet, Molotov (terkenal dengan bom bensin temuannya), juga menikahi wanita Yahudi yang merupakan adik dari Sam Karp, seorang businessman asal Connecticut, Amerika. Selain fakta beberapa kapitalis Yahudi Amerika seperti Josept Schif menggelontorkan dana puluhan juta dolar kepada kaum bolshevik selama revolusi, semuanya itu menambah daftar hitam rekayasa yahudi dalam menciptakan komunisme guna menciptakan “Tata Dunia Baru” yang tak lain adalah tata dunia dimana Yahudi sebagai penguasa menggantikan kekuasaan Kristen-Eropa.
Mengenai pembunuhan besar-besaran yang dilakukan oleh kaum komunis Yahudi terhadap rakyat Rusia, cukup menjadi bukti adalah fakta-fakta yang diungkapkan oleh para sejarahwan Rusia sendiri. Dmitri Volkogonov, kepala sebuah komisi khusus Parlemen Rusia baru-baru ini mengungkapkan bahwa: "dari tahun 1929 sampai 1952 sebanyak 21.5 juta warga Uni Soviet ditahan. Sepertiga di antaranya ditembak, sisanya dipenjara dimana sebagian diantaranya meninggal di penjara." Olga Shatunovskaya, seorang anggota Komisi Pengawas Partai Komunis semasa pemerintahan Perdana Menteri Khrushchev tahun 60-an mengatakan: "Dari bulan January 1935 sampai 22 Juni 1941, sebanyak 19,840,000 warga yang dianggap musuh negara ditangkap. Tujuh juta di antaranya ditembak di penjara dan sebagian besar sisanya meninggal di kamp tawanan.
Sementara itu Robert Conquest, sejarahwan Rusia terkenal mengatakan: “Sangat sulit membantah bahwa kematian warga Rusia setelah tahun 1934 melebihi 10 juta jiwa. Masih ditambah sekitar 10 juta lagi korban wabah kelaparan antara tahun 1930-1933, korban sistem kerja paksa Gulak, dan program anti-petani yang dilakukan pemerintah. Total keseluruhan adalah sekitar 20 juta jiwa.
Perlu dicatat bahwa angka-angka tersebut dibuat oleh orang-orang Rusia di bawah kekuasaan komunis yang represif. Angka-angka yang dikeluarkan ahli-ahli di luar Rusia tentu jauh lebih besar lagi. Beberapa sejarahwan menyebutkan angka 60 juta. Sebagian lainnya bahkan menyebutkan angka 100 juta.
Di antara pembunuhan-pembunuhan itu pembunuhan Tsar Nicholas II dan keluarganya adalah yang paling terkenal karena menjadi momentum kehancuran kekaisaran Rusia yang telah berlangsung ratusan tahun sekaligus menjadi kejatuhan Eropa keseluruhan dalam kekuasaan Yahudi. (Eropa sempat bangkit di bawah kepemimpinan Hitler dan Mussolini, namun hanya sebentar saja. Kini Eropa dan Amerika, kecuali Rusia yang bangkit melawan Yahudi di bawah kepemimpinan Vladimir Putin, telah jatuh bulat-bulat ke dalam kekuasaan Yahudi).
Tsar Nicholas II dibunuh oleh kaum komunis pada malam hari tanggal 17 Juli 1918 di dalam sebuah istana tempat ia menjalani tahanan setelah digulingkan. Bersama dia turut meninggal secara keji adalah permaisuri, seorang putra remaja dan empat putri kecil sang Tsar. Pembunuhan tersebut sangatlah keji mengingat Tsar adalah seorang raja dari dinasti Romanov yang telah berkuasa selama tiga abad lebih. Ia masih memiliki pertalian darah dengan raja-raja Eropa dan dikenal rakyatnya sebagai raja yang bijaksana.
Sebelumnya orang-orang Yahudi telah membuat makar yang menyebabkan Raja Charles dari Inggris dan Raja Louis XVI dari Perancis digulingkan dari singgasana dan dihukum mati oleh rakyatnya. Namun setidaknya Charles dan Louis masih dapat menjalani kematian secara terhormat karena melalui proses pengadilan, sementara Tsar Nicholas tidak. Selain itu keturunan Charles dan Louis masih sempat meraih kembali kekuasaannya meski kemudian hilang kembali, sementara Tsar Nicholas selain kehilangan tahta selamanya juga harus kehilangan seluruh keluarganya.
Beberapa saat setelah pembunuhan Tsar, koran resmi regim komunis Rusia menulis: Tanpa ampun kita akan membunuh musuh-musuh kita, ratusan bahkan ribuan. Biarkan mereka tenggelam dalam kubangan darah mereka sendiri. Demi darah Lenin dan Uritskii, biarkan membanjir darah orang-orang borjuis, lebih banyak darah, sebanyak-banyaknya.
Sementara itu tokoh komunis Grigori Zinoviev dalam sebuah pidato di sebuah rapat partai komunis tahun 1918 dengan dingin mengatakan: Kita harus menyelamatkan 90 juta dari 100 juta penduduk Rusia bersama kita. Adapun sisanya sejumlah 10 juta, mereka harus dihabisi.
Lembaran hitam kekejaman Yahudi itu kini menjadi kesadaran kolektif masyarakat Rusia sehingga kini mereka mendukung sepenuhnya program anti Ologarki dan Mafia-Yahudi yang dilancarkan Presiden (kini Perdana Menteri) Vladimir Putin.
Laman
MY FAITH
MANUSIA SELALU HIDUP DALAM KERAGUAN, KERAGUAN ADALAH BAGIAN DARI KEHIDUPAN, JANGAN PERNAH BERHENTI UNTUK MENCARI KEBENARAN, SAMPAI KAPANPUN TERUSLAH BERLARI JANGAN PERNAH BERHENTI
TEMUKANLAH KEBENARAN DAN DENGAR BISIKAN HATI KECILMU, JANGAN INGKARI APA YANG SUDAH MENJADI KEBENARANMU, WALAUPUN HARUS HIDUP MENANGGUNG MALU
TEMUKANLAH KEBENARAN DAN DENGAR BISIKAN HATI KECILMU, JANGAN INGKARI APA YANG SUDAH MENJADI KEBENARANMU, WALAUPUN HARUS HIDUP MENANGGUNG MALU
Jumat, 13 Agustus 2010
KEMATIAN JENDERAL GEORGE S. PATTON
Bagi pecinta film klasik tentu pernah melihat film tentang Jendral George S. Patton yang dibintangi oleh aktor George C. Scott. Film tersebut merebut banyak penghargaan, termasuk beberapa penghargaan Oscar untuk beberapa kategori sekaligus tahun 1973 dan selama bertahun-tahun memegang rekor peraih penghargaan Oscar terbanyak.
Yah, tidak berlebihan jika dikatakan Jendral Patton adalah jendral terbaik sepanjang abad 19. Ialah jendral sekutu paling cemerlang yang berhasil mengobrak-abrik pasukan Jerman dari Afrika Utara, Italia, Belgia, Perancis hingga ke jantung pertahanan pasukan Jerman di negerinya sendiri. Namanya harum tertulis di buku-buku sejarah. Namun sedikit yang tahu akhir hidupnya yang tragis: meninggal dunia akibat kecelakaan. Dan jauh lebih lagi yang tahu bahwa kematiannya merupakan hasil sebuah konspirasi jahat untuk mencegah terkuaknya kekejian pasukan sekutu di Jerman.
Salah satu episode perang yang paling brutal selama Perang Dunia II adalah pemboman kota Dresden oleh sekutu pada masa-masa akhir perang. Kota Dresden dipenuh sesaki oleh para pengungsi Jerman yang melarikan diri dari kekejian pasukan komunis Sovyet. Namun tanpa pandang bulu sekutu membombardir habis kota ini. Ini tentu berbeda jauh dengan apa yang dilakukan pasukan Jerman terhadap Inggris. Pada saat ratusan ribu pasukan ekspedisi Inggris terjebak dan terkepung tanpa daya di kota pantai Dunkirk, Perancis, Jerman membiarkan mereka melarikan diri kembali ke Inggris.
Para ahli berbeda pendapat tentang jumlah korban tewas akibat aksi ini. Sebagian sejarahwan mempercayai angka 25.000 hingga 35.000. Novelis yahudi Kurt Vonnegut yang merupakan korban selamat mempercayai korban tewas mencapai 100.000 jiwa. Namun angka 500.000 atau 600.000 korban tewas cukup fair untuk sebuah aksi pemboman brutal terhadap kota yang dipenuhi oleh jutaan pengungsi tersebut.
Angka tersebut belum termasuk korban pemboman atas kota-kota Jerman lainnya, atau sekitar 500.000 warga Jerman yang ditawan Sovyet dan dikirim ke kamp-kamp kerja paksa (Gulag) di Siberia dan tidak pernah kembali. Angka tersebut juga belum termasuk sekitar 5 juta warga sipil Jerman yang mati kelaparan akibat perang dan 1 juta tentara Jerman yang dibiarkan mati di kamp-kamp tawanan perang yang terbuka tanpa atap.
Semua kekejian tersebut dikomandoi oleh Presiden FD Rossevelt dan seorang menteri berdarah yahudi yang diberi wewenang mengurusi urusan perang, Morgenthau dengan "kebijakan"-nya yang terkenal, Morgenthau Plan.
Kekejian yang luar biasa ini mencapai tingkat dimana bahkan beberapa orang Amerika sendiri muak terhadapnya dan berusaha menghentikannya. Di antara mereka yang menentang adalah Kolonel Lindbergh, putra pionir penerbangan Charles Lindberg yang terkenal. Dalam sebuah testimoni Kolonel Lindberg menulis bagaimana tentara Amerika diperintahkan untuk membakar sisa makanan untuk membuat orang-orang Jerman yang biasa mengais sisa-sisa makanan mereka, tetap kelaparan. Perintah ini sangat keras dengan hukuman penjara bagi mereka yang melanggar.
Kolonel Lindberg juga menulis: "Di negeri kita (Amerika) media massa menulis tentang bagaimana kita "membebaskan" rakyat Jerman. Di sini (Jerman), tentara kita menggunakan kata "membebaskan" dalam bentuk penjarahan. Semua yang mereka dapatkan dari rumah-rumah orang Jerman, semua yang mereka rampas dari orang-orang Jerman adalah "membebaskan". Kamera, makanan, barang-barang seni, pakaian, semuanya "dibebaskan". Seorang tentara yang memperkosa wanita Jerman juga dikatakan telah "membebaskan"-nya."
Figur lainnya yang menentang "kebijakan" Amerika di Jerman adalah Jendral Patton. Ia segera terlibat "perkelahian" dengan jendral salon yang menjadi komandan tertinggi pasukan sekutu, Eisenhower. Akibat perselisihan tersebut maka Jendral Patton diturunkan jabatannya dari panglima Tentara ke-III Amerika, menjadi komandan satuan pasukan yang lebih kecil. Tidak hanya itu, "penguasa belakang layar" juga memerintahkan pembunuhan terhadapnya setelah ia mengancam akan membuka kebusukan sekutu di Jerman kepada rakyat Amerika begitu kembali ke tanah air. Sebaliknya bagi Eisenhower, ia kemudian diberi hadiah menjadi presiden Amerika.
Pada tgl 13 Oktober 1945 Patton mengalami kecelakaan lalu-lintas setelah mobilnya ditabrak oleh sebuah truk militer. Ia segera dibawa ke rumah sakit akibat luka-luka yang dialaminya. Luka-lukanya cukup parah, namun tidak mengancam nyawanya. Namun beberapa hari kemudian, setelah dirawat di ruang isolasi, ia dinyatakan meninggal akibat serangan jantung (motif klise dalam kasus pembunuhan konspirasi).
Kematian Patton sangat mengejutkan orang-orang dekatnya. Pasalnya ia sempat mengatakan akan segera kembali ke Amerika untuk membuka kebusukan pasukan Amerika di Jerman ke publik. Namun ia harus berhadapan dengan kekuatan rahasia yang sangat besar dan ia tidak memiliki cukup waktu.
Para pemimpin sekutu dalam pertemuan di Yalta telah bersepakat membiarkan pasukan Sovyet memasuki Berlin terlebih dahulu. Namun Patton yang tidak ingin vandalisme pasukan Sovyet terjadi di Berlin berusaha memasuki Berlin terlebih dahulu sehingga Jendral Eisenhower harus berusaha sekuat tenaga menghambat gerakan pasukan Patton. Sebelumnya Patton juga dihambat memasuki Praha oleh Eisenhower sehingga kota ini jatuh ke tangan Sovyet dan memungkinkan Sovyet menguasai Eropa Timur paska perang.
Di atas itu semua Patton menuduh Eisenhower mencegahnya untuk menguasai wilayah yang disebut Falaise Gap pada musim semi 1944, sehingga ratusan ribu pasukan Jerman dapat menyelamatkan diri untuk bertempur kembali dalam satu episode perang yang terkenal, "Battle of Bulge" yang menelan ribuan nyawa pasukan Amerika.
Permusuhan yang dilakukan Eisenhower dan "penguasa belakang layar" terhadap Jendral Patton membuatnya merasa khawatir dengan keselamatan jiwanya. Ia khawatir karena reputasinya yang besar dapat menggagalkan rencana besar para "penguasa belakang layar" sehingga mereka akan berusaha sekuat mungkin menghabisi nyawanya.
Sebelum kematian misteriusnya, Patton telah beberapa kali mengalami "kecelakaan". Pertama adalah penembakan pesawatnya oleh pesawat tempur Inggris yang dipiloti oleh orang Polandia tgl 21 April 1945. Ia selamat meski pesawatnya terpaksa melakukan pendaratan darurat. Kemudian pada tgl 3 Mei 1945 jeep-nya ditabrak oleh pedati yang membuatnya menderita luka-luka.
Selama bertahun-tahun kematian Patton menimbulkan spekulasi tentang kejahatan konspirasi. Namun spekulasi tersebut terpecahkan dan berubah menjadi sebuah fakta setelah adanya pengakuan seorang "eksekutor" yang mengaku menjadi salah seorang pelaku pembunuhan atas diri Jendral Patton.
Sang eksekutor, lagi-lagi seorang yahudi, bernama Douglas Bazata, anggota OSS (Office of Strategic Services) atau dinas inteligen militer yang kemudian berubah menjadi CIA. Pada tgl 25 September 1979 di Hotel Hilton Washington, Bazata yang seorang yahudi kelahiran Lebanon membuat pengkuan mengejutkan di hadapan 450 undangan para mantan petinggi OSS.
"Karena alasan-alasan politik, beberapa pejabat tinggi membenci Patton. Saya tahu siapa yang telah membunuhnya, karena saya adalah salah satu orang yang dibayar untuk melakukan pembunuhan itu. Sembilan ribu dollar. Jendral William Donovan sendiri, direktur OSS, mempercayakan misi tersebut kepada saya. Saya menyiapkan skenario kecelakaan. Namun karena ia tidak tewas karena kecelakaan tersebut, ia ditempatkan di ruang isolasi rumah sakit dimana ia dibunuh dengan suntikan."
Kematian Patton berhasil membungkam para patriot yang sebelumnya berniat hendak melawan para "penguasa belakang layar". Semua pengakuan tersebut terdokumentasi dalam buku sejarah karya Robert Wilcox berjudul "Target Patton". Adapun Bazata sendiri meninggal tahun 1999.
Selama dan setelah perang, Bazata menjalani hidup yang luar biasa menarik. Ia adalah anggota Jedburghs, parukan para elit yang diterjunkan ke Perancis sebelum pendaratan amphibi besar-besaran pasukan sekutu di Perancis tahun 1944. Ia mendapatkan penghargaan berupa empat medali Purple Heart, sebuah medali Distinguished Service Cross dan tiga medali French Croix de Guerre dari pemerintah Perancis.
Setelah perang ia menjadi artis selebritis yang memiliki kedekatan dengan Ratu Grace dari Monaco dan Duke serta Duchess of Windsor dari Inggris. Ia berteman dengan pelukis besar Salvador Dali yang melukis dirinya dengan kostum Don Quixote. Ia mengakhiri kariernya sebagai penasihat Kastaf AL semasa Presiden AS Ronald Reagan, Laksamana John Lehman, anggota Komisi 9 September (komisi penyidik tragedi WTC th 2001 bentukan pemerintah), serta penasihat senator John McCain.
Charles Province, pimpinan George S. Patton Historical Society, kepada Wilcox mengatakan, "Ada banyak orang yang bergembira dengan kematian Patton. Ia (Patton) bermaksud akan membuka pintu kebenaran yang disembunyikan oleh mereka."
Yah, tidak berlebihan jika dikatakan Jendral Patton adalah jendral terbaik sepanjang abad 19. Ialah jendral sekutu paling cemerlang yang berhasil mengobrak-abrik pasukan Jerman dari Afrika Utara, Italia, Belgia, Perancis hingga ke jantung pertahanan pasukan Jerman di negerinya sendiri. Namanya harum tertulis di buku-buku sejarah. Namun sedikit yang tahu akhir hidupnya yang tragis: meninggal dunia akibat kecelakaan. Dan jauh lebih lagi yang tahu bahwa kematiannya merupakan hasil sebuah konspirasi jahat untuk mencegah terkuaknya kekejian pasukan sekutu di Jerman.
Salah satu episode perang yang paling brutal selama Perang Dunia II adalah pemboman kota Dresden oleh sekutu pada masa-masa akhir perang. Kota Dresden dipenuh sesaki oleh para pengungsi Jerman yang melarikan diri dari kekejian pasukan komunis Sovyet. Namun tanpa pandang bulu sekutu membombardir habis kota ini. Ini tentu berbeda jauh dengan apa yang dilakukan pasukan Jerman terhadap Inggris. Pada saat ratusan ribu pasukan ekspedisi Inggris terjebak dan terkepung tanpa daya di kota pantai Dunkirk, Perancis, Jerman membiarkan mereka melarikan diri kembali ke Inggris.
Para ahli berbeda pendapat tentang jumlah korban tewas akibat aksi ini. Sebagian sejarahwan mempercayai angka 25.000 hingga 35.000. Novelis yahudi Kurt Vonnegut yang merupakan korban selamat mempercayai korban tewas mencapai 100.000 jiwa. Namun angka 500.000 atau 600.000 korban tewas cukup fair untuk sebuah aksi pemboman brutal terhadap kota yang dipenuhi oleh jutaan pengungsi tersebut.
Angka tersebut belum termasuk korban pemboman atas kota-kota Jerman lainnya, atau sekitar 500.000 warga Jerman yang ditawan Sovyet dan dikirim ke kamp-kamp kerja paksa (Gulag) di Siberia dan tidak pernah kembali. Angka tersebut juga belum termasuk sekitar 5 juta warga sipil Jerman yang mati kelaparan akibat perang dan 1 juta tentara Jerman yang dibiarkan mati di kamp-kamp tawanan perang yang terbuka tanpa atap.
Semua kekejian tersebut dikomandoi oleh Presiden FD Rossevelt dan seorang menteri berdarah yahudi yang diberi wewenang mengurusi urusan perang, Morgenthau dengan "kebijakan"-nya yang terkenal, Morgenthau Plan.
Kekejian yang luar biasa ini mencapai tingkat dimana bahkan beberapa orang Amerika sendiri muak terhadapnya dan berusaha menghentikannya. Di antara mereka yang menentang adalah Kolonel Lindbergh, putra pionir penerbangan Charles Lindberg yang terkenal. Dalam sebuah testimoni Kolonel Lindberg menulis bagaimana tentara Amerika diperintahkan untuk membakar sisa makanan untuk membuat orang-orang Jerman yang biasa mengais sisa-sisa makanan mereka, tetap kelaparan. Perintah ini sangat keras dengan hukuman penjara bagi mereka yang melanggar.
Kolonel Lindberg juga menulis: "Di negeri kita (Amerika) media massa menulis tentang bagaimana kita "membebaskan" rakyat Jerman. Di sini (Jerman), tentara kita menggunakan kata "membebaskan" dalam bentuk penjarahan. Semua yang mereka dapatkan dari rumah-rumah orang Jerman, semua yang mereka rampas dari orang-orang Jerman adalah "membebaskan". Kamera, makanan, barang-barang seni, pakaian, semuanya "dibebaskan". Seorang tentara yang memperkosa wanita Jerman juga dikatakan telah "membebaskan"-nya."
Figur lainnya yang menentang "kebijakan" Amerika di Jerman adalah Jendral Patton. Ia segera terlibat "perkelahian" dengan jendral salon yang menjadi komandan tertinggi pasukan sekutu, Eisenhower. Akibat perselisihan tersebut maka Jendral Patton diturunkan jabatannya dari panglima Tentara ke-III Amerika, menjadi komandan satuan pasukan yang lebih kecil. Tidak hanya itu, "penguasa belakang layar" juga memerintahkan pembunuhan terhadapnya setelah ia mengancam akan membuka kebusukan sekutu di Jerman kepada rakyat Amerika begitu kembali ke tanah air. Sebaliknya bagi Eisenhower, ia kemudian diberi hadiah menjadi presiden Amerika.
Pada tgl 13 Oktober 1945 Patton mengalami kecelakaan lalu-lintas setelah mobilnya ditabrak oleh sebuah truk militer. Ia segera dibawa ke rumah sakit akibat luka-luka yang dialaminya. Luka-lukanya cukup parah, namun tidak mengancam nyawanya. Namun beberapa hari kemudian, setelah dirawat di ruang isolasi, ia dinyatakan meninggal akibat serangan jantung (motif klise dalam kasus pembunuhan konspirasi).
Kematian Patton sangat mengejutkan orang-orang dekatnya. Pasalnya ia sempat mengatakan akan segera kembali ke Amerika untuk membuka kebusukan pasukan Amerika di Jerman ke publik. Namun ia harus berhadapan dengan kekuatan rahasia yang sangat besar dan ia tidak memiliki cukup waktu.
Para pemimpin sekutu dalam pertemuan di Yalta telah bersepakat membiarkan pasukan Sovyet memasuki Berlin terlebih dahulu. Namun Patton yang tidak ingin vandalisme pasukan Sovyet terjadi di Berlin berusaha memasuki Berlin terlebih dahulu sehingga Jendral Eisenhower harus berusaha sekuat tenaga menghambat gerakan pasukan Patton. Sebelumnya Patton juga dihambat memasuki Praha oleh Eisenhower sehingga kota ini jatuh ke tangan Sovyet dan memungkinkan Sovyet menguasai Eropa Timur paska perang.
Di atas itu semua Patton menuduh Eisenhower mencegahnya untuk menguasai wilayah yang disebut Falaise Gap pada musim semi 1944, sehingga ratusan ribu pasukan Jerman dapat menyelamatkan diri untuk bertempur kembali dalam satu episode perang yang terkenal, "Battle of Bulge" yang menelan ribuan nyawa pasukan Amerika.
Permusuhan yang dilakukan Eisenhower dan "penguasa belakang layar" terhadap Jendral Patton membuatnya merasa khawatir dengan keselamatan jiwanya. Ia khawatir karena reputasinya yang besar dapat menggagalkan rencana besar para "penguasa belakang layar" sehingga mereka akan berusaha sekuat mungkin menghabisi nyawanya.
Sebelum kematian misteriusnya, Patton telah beberapa kali mengalami "kecelakaan". Pertama adalah penembakan pesawatnya oleh pesawat tempur Inggris yang dipiloti oleh orang Polandia tgl 21 April 1945. Ia selamat meski pesawatnya terpaksa melakukan pendaratan darurat. Kemudian pada tgl 3 Mei 1945 jeep-nya ditabrak oleh pedati yang membuatnya menderita luka-luka.
Selama bertahun-tahun kematian Patton menimbulkan spekulasi tentang kejahatan konspirasi. Namun spekulasi tersebut terpecahkan dan berubah menjadi sebuah fakta setelah adanya pengakuan seorang "eksekutor" yang mengaku menjadi salah seorang pelaku pembunuhan atas diri Jendral Patton.
Sang eksekutor, lagi-lagi seorang yahudi, bernama Douglas Bazata, anggota OSS (Office of Strategic Services) atau dinas inteligen militer yang kemudian berubah menjadi CIA. Pada tgl 25 September 1979 di Hotel Hilton Washington, Bazata yang seorang yahudi kelahiran Lebanon membuat pengkuan mengejutkan di hadapan 450 undangan para mantan petinggi OSS.
"Karena alasan-alasan politik, beberapa pejabat tinggi membenci Patton. Saya tahu siapa yang telah membunuhnya, karena saya adalah salah satu orang yang dibayar untuk melakukan pembunuhan itu. Sembilan ribu dollar. Jendral William Donovan sendiri, direktur OSS, mempercayakan misi tersebut kepada saya. Saya menyiapkan skenario kecelakaan. Namun karena ia tidak tewas karena kecelakaan tersebut, ia ditempatkan di ruang isolasi rumah sakit dimana ia dibunuh dengan suntikan."
Kematian Patton berhasil membungkam para patriot yang sebelumnya berniat hendak melawan para "penguasa belakang layar". Semua pengakuan tersebut terdokumentasi dalam buku sejarah karya Robert Wilcox berjudul "Target Patton". Adapun Bazata sendiri meninggal tahun 1999.
Selama dan setelah perang, Bazata menjalani hidup yang luar biasa menarik. Ia adalah anggota Jedburghs, parukan para elit yang diterjunkan ke Perancis sebelum pendaratan amphibi besar-besaran pasukan sekutu di Perancis tahun 1944. Ia mendapatkan penghargaan berupa empat medali Purple Heart, sebuah medali Distinguished Service Cross dan tiga medali French Croix de Guerre dari pemerintah Perancis.
Setelah perang ia menjadi artis selebritis yang memiliki kedekatan dengan Ratu Grace dari Monaco dan Duke serta Duchess of Windsor dari Inggris. Ia berteman dengan pelukis besar Salvador Dali yang melukis dirinya dengan kostum Don Quixote. Ia mengakhiri kariernya sebagai penasihat Kastaf AL semasa Presiden AS Ronald Reagan, Laksamana John Lehman, anggota Komisi 9 September (komisi penyidik tragedi WTC th 2001 bentukan pemerintah), serta penasihat senator John McCain.
Charles Province, pimpinan George S. Patton Historical Society, kepada Wilcox mengatakan, "Ada banyak orang yang bergembira dengan kematian Patton. Ia (Patton) bermaksud akan membuka pintu kebenaran yang disembunyikan oleh mereka."
EZRA POUND GHOST
Dikembangkan dari artikel "Ghost of Ezra Pound" karya John Kaminski dalam situs Incogman, 28 Juni 2009.
Hantu dari sastrawan Ezra Pound telah mengajak kita untuk memasuki "perpustakaan berkabut" dari pikiran kita, khususnya ke bagian yang telah disembunyikan oleh sekolah-sekolah publik dan media massa, sebagaimana juga oleh kebanyakan "website internet progresif".
Ezra, siapa? Pound adalah "guru besar" yang telah membimbing sastrawan-sastrawan paling cemerlang Amerika di abad 20: Ernest Hemingway, T.S. Eliot dan sebagainya. Ia adalah pendiri aliran sastra yang disebut modernisme . Namun selain sebagai sastrawan, ia juga aktivis politik yang tangguh sekaligus peneliti sejarah kebudayaan-kebudayaan kuno. Selama perang dunia II Pound menyiarkan keborokan-keborokan Amerika dan menyebarkan ajakan menentang sistem perbankan global. Untuk itu ia diadili dengan tuduhan pengkhianatan dan dihukum 13 tahun hidup di klinik perawatan jiwa. Saat ini, pesan-pesannya tampak semakin jelas dari sebelumnya.
Hantu dari Ezra Pound telah menyampaikan pesan tentang sebuah catatan kuno yang terlupakan: “Admonitions of an Egyptian Sage from a Hieratic Papyrus in Leiden,” yang telah diterjemahkan oleh Alan H. Gardiner pada tahun 1909:
“Negeri mesir tengah dalam kesengsaraan, sistem sosial tidak bekerja, kerusuhan terjadi di mana-mana. Orang-orang asing memangsa rakyat yang tidak berdaya, orang-orang kaya dijarah hartanya dan diusir dari rumahnya oleh orang-orang miskin. Ini bukan bencana lokal, melainkan bencana nasional. Anehnya sang raja fir'aun tidak berdaya apapun."
Mengetahui bahwa penasihat yahudi raja fir'aun telah menghentikan mimpi-mimpinya, hantu Ezra Pound menarik sebuah lembaran berdebu, Ipuwer Papyrus yang terkenal yang di dalamnya tertulis:
"Kota-kota telah hancur, tahun-tahun penuh dengan kebisingan. Kebisingan yang tiada henti. Ikan di danau dan sungai-sungai telah mati. Cacing-cacing dan serangga serta reptil berkembang biak tak terkendali."
Hantu Ezra Pound berkomentar, "Peristiwa-peristiwa yang sangat janggal. Tidak ada pertempuran, kerajaan tidak diserang oleh siapapun. Deskripsinya sangat janggal sebagaimana Revolusi Perancis dan Revolusi Komunis Rusia ... orang-orang kaya dijarah harta bendanya dan terusir dari rumahnya. Ada juga hal-hal yang paralel dengan Amerika modern ... ikan-ikan di danau-danau dan sungai-sungai mati .... kebisingan yang tiada akhir."
Ia kemudian membaca bagian dari tulisan sejarahwan Mesir abad V SM, Manetho: "Sekelompok orang miskin berasal dari timur (bangsa yahudi keturunan Nabi Ishak yaitu nabi Yusuf dan saudara-saudaranya), yang telah mendapatkan kesempatan untuk memasuki negeri ini, dan dengan kakuatannya menguasai negeri ini, tanpa kesulitan atau bahkan tanpa pertempuran."
Manetho menambahkan, "selama 511 tahun, bangsa yahudi menjadi bangsawan di Mesir, mengambil semua yang mereka inginkan dari rakyat Mesir yang tertindas, dan memancing permusuhan dengan tingkah mereka yang arogan di hadapan rakyat Mesir yang dikhianati. Dan akhirnya para pemimpin Mesir berhasil melakukan pemberontakan untuk menumbangkan kekuasaan yahudi. Selanjutnya bangsa Mesir memperbudak orang-orang yahudi sebagai bentuk hukuman."
"Selanjutnya datanglah masa Musa, saat orang-orang yahudi mengeluhkan nasib mereka sebagai budak di Mesir. Dan untuk menghentikan masa perbudakan mereka, Musa mengajukan petisi untuk membawa orang-orang yahudi ke Palestina untuk melanjutkan kehidupan nomadennya."
Itu adalah catatan-catatan pertama tentang apa yang telah dilakukan orang-orang yahudi dan akibat yang mereka tanggung. Hal itu terus-menerus terjadi di waktu-waktu dan tempat-tempat yang berbeda. Nebucadnezar II, raja Babilonia terbesar telah lama mendengar praktik-praktik keji yahudi di Palestina. Maka ia mengirimkan pasukan menyerbu Palestina dan membawa 30.000 orang yahudi sebagai budak ke Irak. Dalam waktu tidak lebih dari 50 tahun kemudian, kerajaan Babilonia pun runtuh karena pengkhianatan.
Dalam satu catatan di atas daun papirus yang ditemukan di Oxyhynchus, Mesir, seorang pejabat Romawi, Hermaiscus mencoba mengingatkan Kaisar Trajan tentang bahayanya membiarkan kekuasaan orang-orang yahudi membesar. Kepada kaisar ia berkata, “Ini mengkhawatirkan saya melihat kabinet Anda dipenuhi oleh orang-orang yahudi."
Apa yang dilakukan Hermaiscus sama dengan yang dilakuan Haman, pejabat kerajaan Persia yang mengingatkan Raja Cyrus tentang orang-orang yahudi. Nasib keduanya saja, dihukum mati. Cerita kematian Haman dapat dilihat di kitab perjanjian lama.
Hal yang sama terulang lagi di masa kekuasaan Julius Caesar di Romawi. Setelah gagal mengingatkan Caesar tentang orang-orang yahudi, Brutus dan para pejabat Romawi pun memutuskan membunuh Caesar. Namun itu semua tidak berhasil menghentikan orang-orang yahudi untuk melakukan konspirasinya menghancurkan kekaisaran Romawi. Hal ini dapat dilihat di buku The History Of The Decline And Fall Of The Roman Empire karya sejarahwan terkenal abad 18, Edward Gibbons.
Gibbons menulis penyebab keruntuhan Romawi sbb:
1. Angka perceraian yang tinggi yang menghancurkan organisasi sosial terkecil, yaitu keluarga.
2. Pajak yang meningkat tajam yang menghancurkan kestabilan ekonomi dan vitalitas negara. Pajak yang meningkat ini digunakan untuk membiayai belanja pemerintah yang defisit, membeli makanan dan kampanye pengalihan perhatian masyarakat seperti hiburan gratis. Seiring semakin tingginya masalah yang dihadapi negara, pemerintah semakin sering mengadakan pertunjukan-pertunjukan olahraga dan gladiator untuk mengalihkan perhatian publik.
3. Gaya hidup kalangan atas yang samakin mewah dan tak terkendali seperti pesta seks dan adu manusia.
4. Merosotnya kepercayaan rakyat baik kepada agama maupun kepada negara yang akhirnya mendorong kepada chaos dan disintegrasi.
5. Adanya konspirasi tersembunyi di belakang pemerintah yang secara diam-diam menggerogoti kekuasaan pemerintah. Konspirasi ini bekerja diam-diam dan tak terlihat publik.
Murid Ezra Pound, Eustace Mullins pernah berkata, "Rakyat Amerika harus menanggung beban ratusan miliar dolar hutang karena kita telah membiarkan orang-orang asing mengambil alih sistem moneter kita. LSM-LSM yahudi penyebar kebencian seperti Anti Defamation League menuduh Mullins sebagai anti-semit dan “conspiricy theorist”
Eustace Mullins adalah manifestasi hantu Ezra Pound. Atas dorongan Ezra, Mullins bekerja selama bertahun-tahun melalui studi kepustakaan terutama di Congress Library untuk membongkar konspirasi jahat seputar pembentukan bank sentral Amerika. Hasilnya adalah karya monumental "SECRETS OF THE FEDERAL RESERVE - The London Connection".
Narasi tentang hantu Ezra Pound di atas adalah dikutip dari buku karya Mullins "New History of Jews" yang ditulis tahun 1968. Karya ini memaparkan bangkit dan runtuhnya kerajaan-kerajaan besar di dunia selama berabad-abad dari kerajaan Mesir kuno hingga saat ini. Secara mengejutkan Ezra Pound menemukan pola yang sama dari bangkit dan runtuhnya kerajaan-kerajaan besar dunia itu.
Sebagai contohnya adalah sejarah kerajaan Inggris Raya. "Selama bertahun-tahun raja-raja Inggris menghadapi tuntutan dari rakyatnya untuk mengusir orang-orang yahudi dari Inggris," tulis Mullins.
Maka pada bulan Oktober 1290 sebanyak 16.000 orang yahudi diusir dari Inggris untuk pindah ke Perancis, Jerman, Spanyol dan Skandinavia. Selama 300 tahun orang-orang yahudi dilarang memasuki Inggris dan selama masa itu Inggris tumbuh menjadi negara paling maju di dunia.
Orang-orang yahudi berhasil kembali ke Inggris setelah berhasil membiayai revolusi yang dipimpin oleh Oliver Cromwell. Dengan dana tak terbatas dan tentara bayaran dari luar yang diberikan oleh orang-orang yahudi, Cromwell mengalahkan pasukan kerajaan, menangkap Raja Charles dan kemudian menggantungnya. Sebagai balas budi, Cromwell pun mengijinkan orang-orang yahudi untuk kembali ke Inggris.
Pendukung Cromwell adalah orang-orang yang menyebut dirinya kaum kristen puritan, penjaga nilai-nilai hakiki kekristenan. Sebagian besar dari mereka tidak menyadari bahwa mereka hanyalah "antek" upahan orang-orang yahudi. Sangat kejam orang-orang puritan itu menumpas rakyat Inggris yang setia kepada raja dan nilai-nilai tradisi kerajaan yang melekat di hati rakyat Inggris selama ribuan tahun, sehingga rakyat pun memberontak dan menyingkirkan pengganti Cromwell dan mendudukkan Charles II sebagai raja Inggris.
Namun orang-orang yahudi sudah kembali. Sebagian dari mereka menyamar dengan berganti nama atau agama. Seorang di antara mereka bahkan berhasil menjadi Perdana Menteri, Benjamin Disraeli. Orang-orang yahudi selanjutnya melanjutkan makarnya dengan membiayai Williams Orange dari Belanda, dan George dari Jerman untuk memberontak dan menyingkirkan keluarga Stuart sebagai pemegang sah kursi kerajaan Inggris.
Keluarga kerajaan Inggris saat ini adalah keturunan dari Raja George I yang saat dilantik menjadi raja, tidak dapat berbahasa Inggris. Waktu Perang Dunia I berkecamuk dan sentimen anti-Jerman sangat kuat di Inggris, keluarga kerajaan Inggris mengubah nama keluarganya yang berbau Jerman, "Saxe-Coburg-Gotha", dan menggantinya dengan nama "Windsor" yang lebih berbau Inggris.
Mullins menambahkan, orang-orang yahudi yang dikenal sebagai ahli pengobatan, ditakuti masyarakat karena praktik-praktik pembunuhan yang mereka lakukan dengan berkedok pengobatan. Pada tahun 833 orang-orang Islam (kerajaan Bani Umayah, blogger) melarang orang yahudi berpraktik sebagai tenaga medis.
Lebih jauh Mullins menambahkan: di universitas-universitas, semua pelajaran ditujukan kepada tiga tokoh pemikir yahudi, Karl Marx, Sigmund Freud, dan Eistein. Marx mengajarkan kediktatoran yahudi di balik komunisme. Freud menghancurkan nilai-nilai kemanudiaan dengan ajarannya bahwa jati diri manusia sepenuhnya dibentuk oleh instink-instink rendah: sex dan makan. Sedangkan Einstein adalah manusia pertama yang mengenalkan alat pembunuh massal terbesar dalam sejarah, bom nuklir.
Ditambah dengan ajaran Darwin yang mengajarkan manusia sebagai keturunan kera, serta ajaran Nitsze (keduanya juga yahudi) yang mengajarkan atheisme, lengkap sudah predikat yahudi sebagai penghancur nilai-nilai kemanusiaan.
Mengenai yahudi ini Mullins mencatat:
1. Yahudi selalu berada di balik peperangan-peperangan yang dilakukan bangsa-bangsa berbudaya.
2. Orang-orang yahudi adalah agen dari negara Israel.
3. Orang-orang yahudi selalu menyadari siapa dirinya.
4. Apapun ambisi seseorang, ia tidak akan dapat mewujudkannya selama adanya orang-orang yahudi.
MENJAMURNYA ANTI SEMIT
Anti-semit, satu istilah yang diciptakan yahudi atas segala bentuk "penyerangan" terhadap yahudi, rupanya tidak pernah mati meski yahudi telah berhasil memaksakan hal tersebut (anti-semit) sebagai kejahatan di sebagian besar negara-negara di dunia terutama Amerika dan Eropa. Dan tindakan-tindakan anti-semit semakin intens di berbagai belahan dunia terutama setelah aksi serbuan barbar Israel atas Gaza awal tahun ini.
Salah satu aksi anti-semit yang cukup menyolok baru-baru ini terjadi di Spanyol dan menimpa seorang pejabat tinggi Israel (dubes) di negara itu, Rafi Shotz. Sebagaimana diberitakan koran Israel Haaretz baru-baru ini Rafi Shotz mengalami tindakan anti-semit setelah menyaksikan pertandingan sepakbola antara Real Madrid melawan Barcelona di stadion Stadion Bernabeu tgl 2 Mei lalu.
Saat itu Shotz dan rombongannya, dengan dikawal beberapa polisi lokal, memilih berjalan kaki menuju rumah mereka yang tidak terlalu jauh stadion. Saat itu tiga orang pemilik sebuah klub yang mengenali Shotz dari siaran televisi sebelumnya memaki Shotz dengan kata-kata kotor seperti "yahudi anjing", "yahudi kotor" dan kata-kata kotor lainnya yang tidak pantas dituliskan. Orang-orang di sekeliling mereka hanya diam saat penghinaan tersebut terjadi dan Shotz tetap meneruskan perjalannya, sementara ketiga orang Spanyol tersebut ditangkap oleh polisi pengawal Shotz.
Dalam laporannya via faksimile kepada menlu Israel dengan judul "Anti-Semit - kesaksian pribadi" Shotz mengatakan, "ini adalah insiden yang sangat memelukan, satu jenis kejahatan yang sering terdengar atau tertulis di surat-surat kabar, namun mengalami sendiri kekuatan kejahatan dan anti-semit adalah sangat sulit dan sangat malukai perasaan."
Menanggapi insiden tersebut Dubes Spanyol di Israel Alvaro Iranzo mengatakan kepada Haaretz bahwa "polisi Spanyol telah melindungi dubes Israel dan mencegahnya dari kejahatan yang menimpanya."
Spanyol, sebagaimana bangsa-bangsa yang mayoritas penduduknya Katholik, memiliki tradisi anti-semit yang kuat. Spanyol bahkan pernah mengusir seluruh warga yahudi dari negeri Spanyol pada abad XV. Namun secara pelan namun pasti orang-orang yahudi dengan dukungan finansialnya yang luarbiasa berhasil menancapkan kekuasaannya kembali. Mereka bahkan "berjasa" dalam hal membiayai ekspedisi-ekspedisi kapal Spanyol mencari koloni-koloni di berbagai penjuru dunia. Salah satu ekspedisi yang dibiayai oleh orang-orang yahudi adalah ekspedisi Christoporus Columbus "menemukan" benua Amerika.
Tidak ada sesuatupun yang tidak bisa dibisniskan oleh orang-orang yahudi. Mereka yang pertama membisniskan tinja di New York. Mereka pula yang pertama kali membisniskan rokok setelah salah satu anggota ekspedisi Columbus menemukan tambakau (tanaman asli Amerika Selatan) saat itu digunakan sebagai cerutu oleh suku-suku indian dalam upacara-upacara keagamaan.
Salah satu aksi anti-semit yang cukup menyolok baru-baru ini terjadi di Spanyol dan menimpa seorang pejabat tinggi Israel (dubes) di negara itu, Rafi Shotz. Sebagaimana diberitakan koran Israel Haaretz baru-baru ini Rafi Shotz mengalami tindakan anti-semit setelah menyaksikan pertandingan sepakbola antara Real Madrid melawan Barcelona di stadion Stadion Bernabeu tgl 2 Mei lalu.
Saat itu Shotz dan rombongannya, dengan dikawal beberapa polisi lokal, memilih berjalan kaki menuju rumah mereka yang tidak terlalu jauh stadion. Saat itu tiga orang pemilik sebuah klub yang mengenali Shotz dari siaran televisi sebelumnya memaki Shotz dengan kata-kata kotor seperti "yahudi anjing", "yahudi kotor" dan kata-kata kotor lainnya yang tidak pantas dituliskan. Orang-orang di sekeliling mereka hanya diam saat penghinaan tersebut terjadi dan Shotz tetap meneruskan perjalannya, sementara ketiga orang Spanyol tersebut ditangkap oleh polisi pengawal Shotz.
Dalam laporannya via faksimile kepada menlu Israel dengan judul "Anti-Semit - kesaksian pribadi" Shotz mengatakan, "ini adalah insiden yang sangat memelukan, satu jenis kejahatan yang sering terdengar atau tertulis di surat-surat kabar, namun mengalami sendiri kekuatan kejahatan dan anti-semit adalah sangat sulit dan sangat malukai perasaan."
Menanggapi insiden tersebut Dubes Spanyol di Israel Alvaro Iranzo mengatakan kepada Haaretz bahwa "polisi Spanyol telah melindungi dubes Israel dan mencegahnya dari kejahatan yang menimpanya."
Spanyol, sebagaimana bangsa-bangsa yang mayoritas penduduknya Katholik, memiliki tradisi anti-semit yang kuat. Spanyol bahkan pernah mengusir seluruh warga yahudi dari negeri Spanyol pada abad XV. Namun secara pelan namun pasti orang-orang yahudi dengan dukungan finansialnya yang luarbiasa berhasil menancapkan kekuasaannya kembali. Mereka bahkan "berjasa" dalam hal membiayai ekspedisi-ekspedisi kapal Spanyol mencari koloni-koloni di berbagai penjuru dunia. Salah satu ekspedisi yang dibiayai oleh orang-orang yahudi adalah ekspedisi Christoporus Columbus "menemukan" benua Amerika.
Tidak ada sesuatupun yang tidak bisa dibisniskan oleh orang-orang yahudi. Mereka yang pertama membisniskan tinja di New York. Mereka pula yang pertama kali membisniskan rokok setelah salah satu anggota ekspedisi Columbus menemukan tambakau (tanaman asli Amerika Selatan) saat itu digunakan sebagai cerutu oleh suku-suku indian dalam upacara-upacara keagamaan.
ROTHSCHILD FAMILY
“ Isi buku High Priest of War, yaitu bagian tentang rencana kaum zionis membantun negeri Israel Raya yang wilayahnya meliputi kawasan luas yang membentang dari Sungai Nil dan Sungai Eufrat, mencaplok negara-negara Arab seperti Mesir, Arab Saudi, Lebanon, Syria, Yordania, dan Palestina. “
Keluarga Rothschild, boleh jadi saat ini bukan keluarga paling berpengaruh di antara orang-orang Yahudi. Namun sangat boleh jadi juga mereka masih memegang kekuasaan yang sangat besar sehingga mampu menentukan nasib bangsa-bangsa di dunia ini, mengingat selama ini mereka bekerja dengan penuh kerahasiaan menyembunyikan kekuatan sesungguhnya. Keluarga Rothschild, tidak ada tandingannya selama 2,5 abad terakhir sebagai keluarga atau dinasti atau wangsa penguasa dunia. Namanya identik dengan kekuasaan, kekayaan, kemewahan, namun juga kelicikan.
Benjamin Desraeli, Perdana Menteri Inggris abad 19 keturunan Yahudi sangat tepat dalam menggambarkan kekuasaan keluarga itu dalam novelnya yang terkenal, Coningsby, dengan kata-kata: "penguasa pasar uang dunia, dan tentu saja juga menjadi penguasa segalanya. Secara efektif mengendalikan Italia Selatan seperti pion. Raja-raja dan bangsawan-bangsawan di semua negara menghormati kata-katanya dan dibimbing olehnya.”
Mempelajari jatidiri bangsa Yahudi tidak akan lengkap tanpa mempelajari sejarah keluarga ini. Keluarga ini didirikan oleh Mayer Amschel Bauer (lahir tahun 1743) yang memulai usahanya sebagai pedagang emas dan rentenir di kota kelahirannya, Frankfurt, meneruskan usaha bapaknya. Saat itu bunga uang masih dianggap haram oleh sebagian besar masyarakat Eropa dan usaha perbankan dan keuangan hanya dimiliki oleh orang-orang Yahudi. Ayahnya, seorang Yahudi yang taat, telah memasang tanda berupa tameng berwarna merah (rothschild) di depan tokonya sebagai lambang semangat revolusioner masyarakat Yahudi Eropa Timur (komunisme mengadopsinya sebagai warna dasar bendera mereka, pen.). Meneruskan semangat ayahnya, Mayer, yang telah memiliki pengetahuan perdagangan uang dari perusahaan milik keluarga Yahudi Oppenheimer of Hannover, mengganti nama keluarganya menjadi Rothschild. Jadilah ia dikenal dengan nama lengkap Mayer Amschel Rothschild.
Keberuntungan besar yang dimilikinya dimulai tahun 1760 saat Mayer Rothschild berkenalan dengan Jendral von Estorff, seorang bawahan dari penguasa Jerman saat itu, Pangeran Williams of Hanau. Melalui sang jendral, Rothschild akhirnya bertemu sang pangeran dengan membawa medali-medali dan koin-koin emas langka kesukaan sang pangeran. Segera ia menjadi teman dekat sang pangeran, dan ia benar-benar memanfaatkannya dengan baik. Selain jaminan keamaan dari sang pangeran, ia menjadi populer di kalangan bangsawan Jerman, yang sebagaimana semua bangsawan Eropa saat itu, ternina-bobokkan oleh kemewahan dan kekuasaan.
Tahun 1770 Rothschild menikahi Gutele Schnaper dan mereka dikaruniai 10 anak, 5 laki-laki dan 5 perempuan. Kelima anak laki-laki tersebut, Amschel, Salomon, Nathan, Kalmann (Karl) and Jacob (James) adalah generasi pertama penerus keluarga Rothschild. Setelah cukup dewasa, oleh orang tuanya, mereka dikirimkan ke lima pusat kekuassaan di Eropa saat itu: Amschel di Berlin; Salomon di Vienna; Nathan di London; Jacob (James) di Paris dan Kalmann (Karl) di Naples. Pada akhir abad 18 Rothschild mendapatkan rejeki nomplok. Pangeran Williams yang kalah perang melawan Napoleon, melarikan diri ke Denmark meninggalkan harta senilai $3.000.000 (nilai yang sangat besar saat itu) kepada Rothschild yang dia harapkan dapat mengamankannya. Uang tersebut adalah uang upahan tentara sang pangeran yang tidak dibayarkannya. Legenda menyebutkan harta tersebut disembunyikan Rothschild dalam drum minuman untuk mengelabuhi pasukan Napoleon, namun fakta sebenarnya adalah harta tersebut digunakan Rothschild sebagaimana biasa ia melakukan bisnisnya.
Rothschild memutuskan menginvestasikan “uang haram” tersebut ke Inggris dimana putra ketiganya yang juga putranya yang paling genius, Nathan, membuka usaha bank. Oleh Nathan, uang tersebut digunakan untuk memasok emas ke perusahaan imperialis East India Company, investasi yang sangat menguntungkan seiring perkembangan kolonialisme Inggris di India.
Pada tahun 1812 Mayer Rothschild meninggal dunia. Menjelang kematiannya ia meninggalkan pesan-pesan penting kepada anak-anaknya. Di antara pesan itu adalah:
1. Semua posisi kunci di perusahaan keluarga harus dipegang oleh anggota keluarga sendiri dan hanya anggota keluarga laki-laki boleh terlibat dalam perusahaan (sesuai dengan ajaran Taurat).
2. Anggota keluarga tertua menjadi pimpinan perusahaan, kecuali sebagian besar keluarga menghendaki lain. (Karena alasan ini Nathan yang memiliki kejeniusan lebih dibandingkan saudara-saudaranya, ditunjuk sebagai pimpinan keluarga).
3. Anggota keluarga harus menikah dengan sesama keluarga sendiri, keponakan atau sepupu, demi menjaga harta keluarga tidak jatuh ke pihak lain.
4. Dilarang keras membuka rahasia kekayaan keluarga, termasuk terhadap pemerintah. Setiap pelanggaran akan mendapat sangsi keras, termasuk dikeluarkan dari anggota keluarga.
Dengan jaringan perbankan yang dibangun Keluarga Rothschild, mereka mampu menciptakan sistem pembayaran baru, yaitu sistem jaringan internasional debit kredit menggantikan pembayaran melalui pengiriman emas. Kontribusi terbesar keluarga Rochschild adalah “mengambangkan” pinjaman/hutang luar negeri dimana memungkinkan ia melakukan semua pembayaran luar negeri dengan mata uang kertas poundsterling. Seiring dengan perkembangan jaringan usahanya, Rothschild juga mengembangkan jaringan komunikasi dan transportasi ke seluruh Eropa sehingga memungkinkan ia mendapatkan semua informasi penting lebih cepat. Dengan kata lain ia berhasil mengembangkan jaringan inteligen yang lebih besar dan lebih canggih daripada dinas-dinas inteligen negara-negara Eropa saat itu. Dan untuk itu ia mendapatkan keuntungan yang tak terhingga.
Dalam masa dimana Eropa dilanda peperangan terus-menerus antara Perancis yang dipimpin Jendral Napoleon, melawan negara-negara kerajaan lainnya yang dipimpin Inggris, Rothschild memainkan peranannya dengan sangat cerdik, namun juga licik. Ia tidak hanya membantu Inggris, negeri yang telah melindungi dan memberikannya gelar kebangsawanan, namun juga membantu Napoleon. Maka tatkala Inggris dan Perancis saling melakukan blokade laut, tidak ada satu kapalpun yang boleh melayari jalur laut antara kedua negara, kecuali kapal-kapal milik Rothschild tentunya.
Ada satu cerita yang sangat terkenal dimana Nathan Rothschild menggunakan kekuatan jaringan informasinya untuk keuntungan bisnisnya. Dalam Perang Waterloo yang menjadi penentu nasib bangsa-bangsa Eropa (juga dunia karena sebagian besar dunia saat itu dikuasai negara-negara Eropa) dimana pasukan koalisi yang dipimpin Jendral Wellington dari Inggris berhadapan dengan pasukan Napoleon, Rothschild dengan sangat serius menyiapkan mata-matanya untuk mengetahui hasil peperangan tersebut lebih cepat dari siapapun. Saat kesudahan peperangan sudah bisa ditebak dimana Napoleon dipastikan kalah, maka pada tanggal 15 Juni 1815, mata-mata Rothschild segera menyampaikan informasi berharga tersebut kepada tuannya. Rothschild pun bergegas pergi ke gedung London Stock Exchange. Sembari berdiri di dekat “pilar Rothschild” yang terkenal seperti biasanya, ia memerintahkan agen-agennya menjual semua saham yang dimiliki sehingga menimbulkan kepanikan pasar.
Para pelaku pasar mengira Rothchild sudah mengetahui hasil peperangan dengan kemenangan di pihak Napoleon. Takut nilai saham mereka jatuh, mereka pun ikut beramai-ramai menjual sahamnya hingga harga seluruh saham jatuh ke titik yang sangat rendah. Saat itulah Rothschild memerintahkan agen-agennya untuk memborong seluruh saham yang ada. Beberapa jam kemudian berita resmi kemenangan Inggris pun sampai di London. Harga sahampun melambung naik, namun semuanya sudah menjadi milik Rothschild. Dalam sehari kekayaan Rothcschild naik berpuluh kali lipat sementara yang lainnya jatuh miskin.
Pada tahun 1817, menyusul kekalahan dalam Perang Waterloo, pemerintah Perancis berusaha mendapatkan pinjaman uang untuk membiayai belanja pemerintah. Rothschild pun menawarkan bantuan, namun mengetahui kelicikan Rothschild, mereka lebih suka memilih bank lain: Ouvrad dari Perancis dan Baring dari Inggris. Setahun kemudian pemerintah Perancis kembali mengeluarkan obligasi yang dijualnya kepada Ouvrad dan Baring dan kembali membiarkan Rothschild menggigit jari. Rothschild memang telah menjadi salah satu orang terkaya di Eropa. Namun bangsawan Perancis yang masih menjunjung tinggi nilai-nilai etika tetap saja memandang Rothschild sebagai orang yang tidak terhormat karena kelicikannya. Itulah sebabnya mereka menjauhi Rothschild.
Namun bukan Rothschild namanya kalau tidak melakukan langkah licik pembalasan.
Pada tanggal 5 November 1818 suatu kejanggalan terjadi. Obligasi dan surat-surat berharga pemerintah Perancis yang selama setahun mengalami kenaikan harga yang stabil, mulai berjatuhan. Semakin lama kejatuhan nilai itu semakin besar. Pemerintah Perancis yang dipimpin Louis XVIII pun dilanda kepanikan. Kecurigaan pun muncul di kalangan elit pemerintahan Perancis terhadap Rothschild. Namun rasa kebencian mereka lebih kecil dibanding ketakutan bahwa Rothschild akan menjatuhkan kekuasaan mereka. Keadaan pun berbalik, pemerintah Perancis yang tadinya memandang rendah Rothschild, berbalik rela menjadi hamba demi menyelamatkan kekuasaan mereka.
Selama bulan Oktober 1818, agen-agen Rothschild dengan menggunakan sumber dana yang tak terbatas, memborong surat-surat berharga kerajaan Perancis. Kemudian pada tanggal 5 November mereka mulai melemparnya ke pasaran dengan harga murah. Khawatir harganya terus anjlok, para investor turut beramai-ramai menjual surat-surat berharga mereka, khususnya yang diterbitkan oleh pemerintah Perancis.
Kudeta yang dilakukan Rothschild di Inggris tahun 1815 dan Perancis tahun 1818 tidak berhenti sampai di situ. Selanjutnya mereka melirik ke Amerika, negeri baru yang menjanjikan.
Keluarga Rothschild, boleh jadi saat ini bukan keluarga paling berpengaruh di antara orang-orang Yahudi. Namun sangat boleh jadi juga mereka masih memegang kekuasaan yang sangat besar sehingga mampu menentukan nasib bangsa-bangsa di dunia ini, mengingat selama ini mereka bekerja dengan penuh kerahasiaan menyembunyikan kekuatan sesungguhnya. Keluarga Rothschild, tidak ada tandingannya selama 2,5 abad terakhir sebagai keluarga atau dinasti atau wangsa penguasa dunia. Namanya identik dengan kekuasaan, kekayaan, kemewahan, namun juga kelicikan.
Benjamin Desraeli, Perdana Menteri Inggris abad 19 keturunan Yahudi sangat tepat dalam menggambarkan kekuasaan keluarga itu dalam novelnya yang terkenal, Coningsby, dengan kata-kata: "penguasa pasar uang dunia, dan tentu saja juga menjadi penguasa segalanya. Secara efektif mengendalikan Italia Selatan seperti pion. Raja-raja dan bangsawan-bangsawan di semua negara menghormati kata-katanya dan dibimbing olehnya.”
Mempelajari jatidiri bangsa Yahudi tidak akan lengkap tanpa mempelajari sejarah keluarga ini. Keluarga ini didirikan oleh Mayer Amschel Bauer (lahir tahun 1743) yang memulai usahanya sebagai pedagang emas dan rentenir di kota kelahirannya, Frankfurt, meneruskan usaha bapaknya. Saat itu bunga uang masih dianggap haram oleh sebagian besar masyarakat Eropa dan usaha perbankan dan keuangan hanya dimiliki oleh orang-orang Yahudi. Ayahnya, seorang Yahudi yang taat, telah memasang tanda berupa tameng berwarna merah (rothschild) di depan tokonya sebagai lambang semangat revolusioner masyarakat Yahudi Eropa Timur (komunisme mengadopsinya sebagai warna dasar bendera mereka, pen.). Meneruskan semangat ayahnya, Mayer, yang telah memiliki pengetahuan perdagangan uang dari perusahaan milik keluarga Yahudi Oppenheimer of Hannover, mengganti nama keluarganya menjadi Rothschild. Jadilah ia dikenal dengan nama lengkap Mayer Amschel Rothschild.
Keberuntungan besar yang dimilikinya dimulai tahun 1760 saat Mayer Rothschild berkenalan dengan Jendral von Estorff, seorang bawahan dari penguasa Jerman saat itu, Pangeran Williams of Hanau. Melalui sang jendral, Rothschild akhirnya bertemu sang pangeran dengan membawa medali-medali dan koin-koin emas langka kesukaan sang pangeran. Segera ia menjadi teman dekat sang pangeran, dan ia benar-benar memanfaatkannya dengan baik. Selain jaminan keamaan dari sang pangeran, ia menjadi populer di kalangan bangsawan Jerman, yang sebagaimana semua bangsawan Eropa saat itu, ternina-bobokkan oleh kemewahan dan kekuasaan.
Tahun 1770 Rothschild menikahi Gutele Schnaper dan mereka dikaruniai 10 anak, 5 laki-laki dan 5 perempuan. Kelima anak laki-laki tersebut, Amschel, Salomon, Nathan, Kalmann (Karl) and Jacob (James) adalah generasi pertama penerus keluarga Rothschild. Setelah cukup dewasa, oleh orang tuanya, mereka dikirimkan ke lima pusat kekuassaan di Eropa saat itu: Amschel di Berlin; Salomon di Vienna; Nathan di London; Jacob (James) di Paris dan Kalmann (Karl) di Naples. Pada akhir abad 18 Rothschild mendapatkan rejeki nomplok. Pangeran Williams yang kalah perang melawan Napoleon, melarikan diri ke Denmark meninggalkan harta senilai $3.000.000 (nilai yang sangat besar saat itu) kepada Rothschild yang dia harapkan dapat mengamankannya. Uang tersebut adalah uang upahan tentara sang pangeran yang tidak dibayarkannya. Legenda menyebutkan harta tersebut disembunyikan Rothschild dalam drum minuman untuk mengelabuhi pasukan Napoleon, namun fakta sebenarnya adalah harta tersebut digunakan Rothschild sebagaimana biasa ia melakukan bisnisnya.
Rothschild memutuskan menginvestasikan “uang haram” tersebut ke Inggris dimana putra ketiganya yang juga putranya yang paling genius, Nathan, membuka usaha bank. Oleh Nathan, uang tersebut digunakan untuk memasok emas ke perusahaan imperialis East India Company, investasi yang sangat menguntungkan seiring perkembangan kolonialisme Inggris di India.
Pada tahun 1812 Mayer Rothschild meninggal dunia. Menjelang kematiannya ia meninggalkan pesan-pesan penting kepada anak-anaknya. Di antara pesan itu adalah:
1. Semua posisi kunci di perusahaan keluarga harus dipegang oleh anggota keluarga sendiri dan hanya anggota keluarga laki-laki boleh terlibat dalam perusahaan (sesuai dengan ajaran Taurat).
2. Anggota keluarga tertua menjadi pimpinan perusahaan, kecuali sebagian besar keluarga menghendaki lain. (Karena alasan ini Nathan yang memiliki kejeniusan lebih dibandingkan saudara-saudaranya, ditunjuk sebagai pimpinan keluarga).
3. Anggota keluarga harus menikah dengan sesama keluarga sendiri, keponakan atau sepupu, demi menjaga harta keluarga tidak jatuh ke pihak lain.
4. Dilarang keras membuka rahasia kekayaan keluarga, termasuk terhadap pemerintah. Setiap pelanggaran akan mendapat sangsi keras, termasuk dikeluarkan dari anggota keluarga.
Dengan jaringan perbankan yang dibangun Keluarga Rothschild, mereka mampu menciptakan sistem pembayaran baru, yaitu sistem jaringan internasional debit kredit menggantikan pembayaran melalui pengiriman emas. Kontribusi terbesar keluarga Rochschild adalah “mengambangkan” pinjaman/hutang luar negeri dimana memungkinkan ia melakukan semua pembayaran luar negeri dengan mata uang kertas poundsterling. Seiring dengan perkembangan jaringan usahanya, Rothschild juga mengembangkan jaringan komunikasi dan transportasi ke seluruh Eropa sehingga memungkinkan ia mendapatkan semua informasi penting lebih cepat. Dengan kata lain ia berhasil mengembangkan jaringan inteligen yang lebih besar dan lebih canggih daripada dinas-dinas inteligen negara-negara Eropa saat itu. Dan untuk itu ia mendapatkan keuntungan yang tak terhingga.
Dalam masa dimana Eropa dilanda peperangan terus-menerus antara Perancis yang dipimpin Jendral Napoleon, melawan negara-negara kerajaan lainnya yang dipimpin Inggris, Rothschild memainkan peranannya dengan sangat cerdik, namun juga licik. Ia tidak hanya membantu Inggris, negeri yang telah melindungi dan memberikannya gelar kebangsawanan, namun juga membantu Napoleon. Maka tatkala Inggris dan Perancis saling melakukan blokade laut, tidak ada satu kapalpun yang boleh melayari jalur laut antara kedua negara, kecuali kapal-kapal milik Rothschild tentunya.
Ada satu cerita yang sangat terkenal dimana Nathan Rothschild menggunakan kekuatan jaringan informasinya untuk keuntungan bisnisnya. Dalam Perang Waterloo yang menjadi penentu nasib bangsa-bangsa Eropa (juga dunia karena sebagian besar dunia saat itu dikuasai negara-negara Eropa) dimana pasukan koalisi yang dipimpin Jendral Wellington dari Inggris berhadapan dengan pasukan Napoleon, Rothschild dengan sangat serius menyiapkan mata-matanya untuk mengetahui hasil peperangan tersebut lebih cepat dari siapapun. Saat kesudahan peperangan sudah bisa ditebak dimana Napoleon dipastikan kalah, maka pada tanggal 15 Juni 1815, mata-mata Rothschild segera menyampaikan informasi berharga tersebut kepada tuannya. Rothschild pun bergegas pergi ke gedung London Stock Exchange. Sembari berdiri di dekat “pilar Rothschild” yang terkenal seperti biasanya, ia memerintahkan agen-agennya menjual semua saham yang dimiliki sehingga menimbulkan kepanikan pasar.
Para pelaku pasar mengira Rothchild sudah mengetahui hasil peperangan dengan kemenangan di pihak Napoleon. Takut nilai saham mereka jatuh, mereka pun ikut beramai-ramai menjual sahamnya hingga harga seluruh saham jatuh ke titik yang sangat rendah. Saat itulah Rothschild memerintahkan agen-agennya untuk memborong seluruh saham yang ada. Beberapa jam kemudian berita resmi kemenangan Inggris pun sampai di London. Harga sahampun melambung naik, namun semuanya sudah menjadi milik Rothschild. Dalam sehari kekayaan Rothcschild naik berpuluh kali lipat sementara yang lainnya jatuh miskin.
Pada tahun 1817, menyusul kekalahan dalam Perang Waterloo, pemerintah Perancis berusaha mendapatkan pinjaman uang untuk membiayai belanja pemerintah. Rothschild pun menawarkan bantuan, namun mengetahui kelicikan Rothschild, mereka lebih suka memilih bank lain: Ouvrad dari Perancis dan Baring dari Inggris. Setahun kemudian pemerintah Perancis kembali mengeluarkan obligasi yang dijualnya kepada Ouvrad dan Baring dan kembali membiarkan Rothschild menggigit jari. Rothschild memang telah menjadi salah satu orang terkaya di Eropa. Namun bangsawan Perancis yang masih menjunjung tinggi nilai-nilai etika tetap saja memandang Rothschild sebagai orang yang tidak terhormat karena kelicikannya. Itulah sebabnya mereka menjauhi Rothschild.
Namun bukan Rothschild namanya kalau tidak melakukan langkah licik pembalasan.
Pada tanggal 5 November 1818 suatu kejanggalan terjadi. Obligasi dan surat-surat berharga pemerintah Perancis yang selama setahun mengalami kenaikan harga yang stabil, mulai berjatuhan. Semakin lama kejatuhan nilai itu semakin besar. Pemerintah Perancis yang dipimpin Louis XVIII pun dilanda kepanikan. Kecurigaan pun muncul di kalangan elit pemerintahan Perancis terhadap Rothschild. Namun rasa kebencian mereka lebih kecil dibanding ketakutan bahwa Rothschild akan menjatuhkan kekuasaan mereka. Keadaan pun berbalik, pemerintah Perancis yang tadinya memandang rendah Rothschild, berbalik rela menjadi hamba demi menyelamatkan kekuasaan mereka.
Selama bulan Oktober 1818, agen-agen Rothschild dengan menggunakan sumber dana yang tak terbatas, memborong surat-surat berharga kerajaan Perancis. Kemudian pada tanggal 5 November mereka mulai melemparnya ke pasaran dengan harga murah. Khawatir harganya terus anjlok, para investor turut beramai-ramai menjual surat-surat berharga mereka, khususnya yang diterbitkan oleh pemerintah Perancis.
Kudeta yang dilakukan Rothschild di Inggris tahun 1815 dan Perancis tahun 1818 tidak berhenti sampai di situ. Selanjutnya mereka melirik ke Amerika, negeri baru yang menjanjikan.
5 RUMAH HANTU TERSERAM DI AMRIK
1.The Winchester Mystery House
Pada 1881, Sarah Winchester, janda pembuat senjata terkenal, Oliver Winchester, tiba-tiba percaya bahwa ia harus mendapat perlindungan dari semua arwah orang yang terbunuh oleh senjata ini. Seorang cenayang mengatakan kepadanya bahwa ada baiknya ia terus menambahkan ruangan di rumahnya di San Jose, California, sehingga hantu yang berusaha menemukan dia akan kebingungan. Sarah percaya dan ia terus melakukan hal ini selama 40 tahun, dengan menambahkan lebih dari 100 ruangan dan tangga, sampai ia meninggal pada 1922. Setelah ia meninggal, rupanya hantu Sarah masih mendatangi dan berjalan diantara ruangan di rumahnya. Bangunan ini sampai sekarang menjadi atraksi tersendiri bagi turis.
2. The Amityville Horror
13 November 1974, enam anggota keluarga di Amityville, New York, dibunuh oleh salah seorang anak di keluarga itu, Ronald Jr. ("Butch") DeFeo. Dalam peradilan, DeFeo mengaku bahwa ia terdorong oleh kekuatan setan yang ada dirumah itu untuk membunuh. Pemilik baru rumah dengan alamat 112 Ocean Avenue juga mengaku mengalami berbagai fenomena seram, yang akhirnya ditulis dalam novel dan film-film horor. Tapi semua even supernatural tersebut tidak pernah berhasil dibuktikan dan pengacara DeFeo mengakui bahwa semua cerita yang ada hanyalah bohongan.
3. Alcatraz
Karang sekaligus Penjara paling terkenal di dunia yang berada di San Francisco Bay ini, berhasil memerangkap banyak imajinasi masyarakat dalam berbagai film dan buku. Penjara yang dingin, gelap dan menyedihkan ini sudah berkali-kali menjadi saksi bisu atas pembunuhan, pemberontakan, bunuh diri dan berbagai hal seram lain selama 29 tahun ia menjadi penjara. Selama itu juga, Alcatraz membuahkan berbagai cerita tentang suara
aneh, sel yang tertutup dengan sendirinya, jeritan dengan asal yang tidak jelas, dan berbagai macam penampakan mengerikan.
4. Pondok Fox Bersaudara
Fenomena ini tidak se-terkenal tempat lain, tapi pondok Fox bersaudara ini mungkin adalah rumah berhantu paling penting, karena semenjak fenomena ini muncul, maka banyak standar mengenai rumah berhantu ditetapkan berdasarkan cerita di rumah ini, bahkan pondok ini meluncurkan satu kepercayaan baru. Pada 1848, Hydesville, New York barat, dua kakak beradik, Maggie dan Katie Fox mulai berkomunikasi dengan arwah pedagang yang terbunuh. Kedua kakak adik ini, dengan semacam sesi tanya jawab arwah, menanyakan sesuatu, dengan jawaban berupa ketikan yang misterius. Banyak orang terpesona, bahkan ibu mereka sendiri terpesona dan percaya bahwa ini adalah benar-benar sesi tanya jawab dengan arwah. Tapi akhirnya kedua kakak adik ini mengakui bahwa tindakan mereka hanyalah main-main. Tetapi kepercayaan baru yang muncul, Spiritualisme, masih tetap bertahan dan berjalan.
5. Gedung Putih
The Washington, D.C., rumah dinas presiden AS ini tentunya telah menjadi tuan rumah atas berbagai tragedi yang terjadi selama beberapa abad ini. Mulai dibakarnya rumah ini pada 1814 oleh pasukan Inggris, sampai beberapa kali percobaan (dan ada juga yang berhasil) pembunuhan. Salah satu kisah seram yang ada adalah hantu Abraham Lincoln. Janda Abe, Mary Todd, memperkuat dengan berbagai sesi tanya jawab arwah di Gedung Putih. Hantu lain yang juga terkenal antara lain adalah Andrew Jackson, Dolley Madison, dan Abigail Adams, walaupun mereka sekarang jarang terlihat.
Pada 1881, Sarah Winchester, janda pembuat senjata terkenal, Oliver Winchester, tiba-tiba percaya bahwa ia harus mendapat perlindungan dari semua arwah orang yang terbunuh oleh senjata ini. Seorang cenayang mengatakan kepadanya bahwa ada baiknya ia terus menambahkan ruangan di rumahnya di San Jose, California, sehingga hantu yang berusaha menemukan dia akan kebingungan. Sarah percaya dan ia terus melakukan hal ini selama 40 tahun, dengan menambahkan lebih dari 100 ruangan dan tangga, sampai ia meninggal pada 1922. Setelah ia meninggal, rupanya hantu Sarah masih mendatangi dan berjalan diantara ruangan di rumahnya. Bangunan ini sampai sekarang menjadi atraksi tersendiri bagi turis.
2. The Amityville Horror
13 November 1974, enam anggota keluarga di Amityville, New York, dibunuh oleh salah seorang anak di keluarga itu, Ronald Jr. ("Butch") DeFeo. Dalam peradilan, DeFeo mengaku bahwa ia terdorong oleh kekuatan setan yang ada dirumah itu untuk membunuh. Pemilik baru rumah dengan alamat 112 Ocean Avenue juga mengaku mengalami berbagai fenomena seram, yang akhirnya ditulis dalam novel dan film-film horor. Tapi semua even supernatural tersebut tidak pernah berhasil dibuktikan dan pengacara DeFeo mengakui bahwa semua cerita yang ada hanyalah bohongan.
3. Alcatraz
Karang sekaligus Penjara paling terkenal di dunia yang berada di San Francisco Bay ini, berhasil memerangkap banyak imajinasi masyarakat dalam berbagai film dan buku. Penjara yang dingin, gelap dan menyedihkan ini sudah berkali-kali menjadi saksi bisu atas pembunuhan, pemberontakan, bunuh diri dan berbagai hal seram lain selama 29 tahun ia menjadi penjara. Selama itu juga, Alcatraz membuahkan berbagai cerita tentang suara
aneh, sel yang tertutup dengan sendirinya, jeritan dengan asal yang tidak jelas, dan berbagai macam penampakan mengerikan.
4. Pondok Fox Bersaudara
Fenomena ini tidak se-terkenal tempat lain, tapi pondok Fox bersaudara ini mungkin adalah rumah berhantu paling penting, karena semenjak fenomena ini muncul, maka banyak standar mengenai rumah berhantu ditetapkan berdasarkan cerita di rumah ini, bahkan pondok ini meluncurkan satu kepercayaan baru. Pada 1848, Hydesville, New York barat, dua kakak beradik, Maggie dan Katie Fox mulai berkomunikasi dengan arwah pedagang yang terbunuh. Kedua kakak adik ini, dengan semacam sesi tanya jawab arwah, menanyakan sesuatu, dengan jawaban berupa ketikan yang misterius. Banyak orang terpesona, bahkan ibu mereka sendiri terpesona dan percaya bahwa ini adalah benar-benar sesi tanya jawab dengan arwah. Tapi akhirnya kedua kakak adik ini mengakui bahwa tindakan mereka hanyalah main-main. Tetapi kepercayaan baru yang muncul, Spiritualisme, masih tetap bertahan dan berjalan.
5. Gedung Putih
The Washington, D.C., rumah dinas presiden AS ini tentunya telah menjadi tuan rumah atas berbagai tragedi yang terjadi selama beberapa abad ini. Mulai dibakarnya rumah ini pada 1814 oleh pasukan Inggris, sampai beberapa kali percobaan (dan ada juga yang berhasil) pembunuhan. Salah satu kisah seram yang ada adalah hantu Abraham Lincoln. Janda Abe, Mary Todd, memperkuat dengan berbagai sesi tanya jawab arwah di Gedung Putih. Hantu lain yang juga terkenal antara lain adalah Andrew Jackson, Dolley Madison, dan Abigail Adams, walaupun mereka sekarang jarang terlihat.
HITLER AND ZIONISM
"The Jewish question exists wherever Jews live in noticeable numbers. Where it does not exist, it is brought in by arriving Jews" (Theodor Herzl, bapak zionisme internasional)
Adalah sangat penting untuk memahami apa itu zionisme, bukan karena idiologi ini sangat berpengaruh dan mesin sosial-politik yang kuat, namun juga karena terdapat banyak kekeliruan pengertian, kebingungan, dan informasi-informasi menyesatkan tentang hal ini.
Jika kita melihat dalam kamus standar Amerika tentang arti kata zionisme maka akan ditemukan penjelasan sebagai "sebuah gerakan (yang awalnya) untuk mendirikan dan mendukung negara yahudi Israel". Selain keliru, definisi standar seperti itu juga menyesatkan.
Pendiri gerakan zionisme modern adalah seorang penulis yahudi bernama Theodor Herzl. Pada tahun 1890 ia tinggal di Paris sebagai seorang wartawan yang bekerja untuk sebuah koran yang terbit di kota Vienna, Austria. Ia sangat prihatin dengan tingginya tingkat sentimen anti-yahudi di Perancis dan juga di negara-negara Eropa lainnya yang telah berlangsung selama berabad-abad. Dan setelah melalui penelaahan yang mendalam selama bertahun-tahun ia memiliki sebuah pemikiran yang menurutnya bisa menjadi solusi pemecahan masalah tersebut (sentimen anti-yahudi yang tinggi).
Ia menumpahkan idenya tersebut ke dalam sebuah buku berbahasa Jerman yang berjudul Der Judenstaat (Negara Yahudi) yang diterbitkan pada tahun 1896. Buku ini adalah manifesto atau dokumen dasar dari gerakan zionisme. Satu setengah tahun kemudian Herzl menyelenggarakan konperansi internasional yahudi pertama. Lima puluh satu tahun kemudian, tahun 1948, negara Israel diproklamirkan di Tel Aviv. Di atas podium tempat proklamasi terpampang foto besar Theodor Herzl.
Dalam bukunya tersebut Herzl menjelaskan bahwa tidak peduli dimanapun tinggalnya atau apapun kewarganegaraannya, kaum yahudi tidak hanya sebuah komunitas agama, namun juga sebagai sebuah negara bangsa. Dimana pun orang-orang yahudi tinggal di tengah-tengah kaum non-yahudi, konflik pasti terjadi.
"Masalah yahudi selalu ada dimana pun orang-orang yahudi tinggal dalam jumlah yang cukup besar. Kedatangan orang-orang yahudi di satu tempat pasti menimbulkan suatu masalah di tempat itu ..... Saya percaya dan mengerti tentang anti-semit yang merupakan sebuah fenomena yang sangat kompleks. Saya menganggap perkembangan ini sebagai yahudi tanpa kebencian dan ketakutan."
Dalam tulisan tersebut Herzl dengan jelas mengakui bahwa anti-semit bukanlah suatu kesesatan melainkan sebagai respons alami oleh orang-orang non-yahudi terhadap tingkah laku dan tindak tanduk pendatang yahudi. Sentimen anti yahudi, ungkap Herzl, bukanlah bentuk ketidak-pedulian maupun kebencian sebagaimana dikatakan sebagian orang. Anti-semit sangat dapat dimengerti karena orang-orang yahudi (merasa) sangat berbeda dengan orang lain di sekitar tempat tinggal orang yahudi.
Sumber utama sentimen anti yahudi, kata Herzl, adalah "emansipasi" orang-orang non-yahudi (Eropa) yang diberikan kepada orang-orang yahudi sepanjang abad 18 dan 19 membuat orang-orang yahudi secara ekonomi bersaing secara langsung dengan kalangan kelas menengah non-yahudi. Anti semit, kata Herzl adalah, "reaksi yang dapat dipahami orang-orang non-yahudi akibat kekurangan orang-orang yahudi." Herzl bahkan menulis bahwa anti semit adalah "hak sepenuhnya orang-orang non-yahudi".
Terhadap orang-orang yahudi sendiri Herzl menyarankan untuk "berhenti berpura-pura menjadi orang yang sejajar dengan orang-orang non-yahudi. Mereka harus bersikap jujur bahwa mereka berbeda dengan orang lain, dengan tujuan dan kepentingan yang berbeda dengan orang lain. Untuk itu, satu solusi yang dapat dilakukan adalah tinggal di negara khusus orang yahudi. Dalam suratnya kepada Tsar Rusia, Herzl menulis, "zionisme adalah solusi akhir masalah orang-orang yahudi (jewish question)."
Selama bertahun-tahun banyak tokoh dan pemimpin yahudi membenarkan pandangan Herzl. Louis Brandeis, seorang hakim agung Amerika dan pemimpin gerakan zionisme di Amerika mengatakan, "Mari kita semua mengakui bahwa kami orang yahudi adalah bangsa yang berbeda dimana semua orang yahudi, apapun negaranya, tempat tinggalnya ataupun kepercayaannya (agama), adalah anggotanya."
Stephen S. Wise, presiden American Jewish Congress dan World Jewish Congress mengatakan dalam suatu pawai di New York tahun 1938: "Saya bukan seorang warga Amerika dengan agama yahudi. Saya orang yahudi. Hitler benar dalam satu hal. Ia menyebut oang-orang yahudi sebagai ras, dan kita memang satu ras."
Presiden pertama Israel, Chaim Weizmann, dalam memoirnya menulis: “Saat orang yahudi di suatu negeri mencapai jumlah yang cukup besar, orang-orang negeri itu bereaksi melawan mereka (orang yahudi). Hal itu tidak dapat dilihat sebagai anti semit dalam arti biasa atau suatu bentuk reaksi vulgar, ini adalah reaksi alamiah universal yang tidak bisa kita salahkan begitu saja."
Sejalan dengan pandangan zionisme, perdana menteri Israel Ariel Sharon dalam sebuah pertemuan dengan orang-orang yahudi Amerika di Jerusalem tahun 2004 mengatakan bahwa semua orang yahudi harus pindah ke Israel sesegera mungkin. Dan karena anti semit telah merebak khususnya di Perancis, maka ia minta orang-orang yahudi di negeri itu segera pindah ke Israel. Para pejabat Perancis, seperti sudah diduga menolak pernyataan Sharon dan menganggapnya sebagai pernyataan yang tidak dapat diterima.
Bayangkan saja seandainya saja para pemimpin Perancis, Amerika, dan negara-negara lain merespon posifit pernyataan Sharon dan mengatakan, "Anda benar tuan Sharon. Yahudi bukan milik kami melainkan milik negara Israel. Kami setuju untuk mendukung sepenuhnya apa yang Anda katakan dengan mengirimkan semua orang yahudi di negeri kami ke Israel."
Itu adalah bentuk dukungan yang jujur dan tulus terhadap zionisme. Namun sayangnya para pemimpin Perancis, Amerika dan negara-negara lainnya tidak demikian. Sebaliknya yang jujur dan tulus adalah Adolf Hitler. Sama seperti para pemimpin zionisme, Hitler mempunyai pandangan yang sama tentang bagaimana mengatasi permasalahan yahudi, yaitu dengan mengirimkan orang-orang yahudi ke Israel. Sejarah mencatat bahwa kaum zionis dan Nazi Jerman pernah bekerjasama dalam misi mengirimkan orang-orang yahudi Eropa ke Israel.
Selama dekade 1930-an koran resmi SS Nazi, Das Schwarze Korps, secara berulang-ulang menyatakan dukungannya terhadap gerakan zionisme. Sebuah artikel yang diterbitkan tahun 1935 misalnya, menuliskan:
“Pengakuan yahudi sebagai kelompok ras berdasarkan darah dan bukan berdasarkan agama mendorong pemerintah Jerman menjamin tanpa reserve pemisahan rasial komunitas ini. Pemerintah menyetujui sepenuhnya gerakan besar yahudi yang disebut zionisme, dengan pengakuannya atas solidaritas yahudi seluruh dunia, dan penolakannya atas bentuk-bentuk asimilasi. Atas dasar ini Jerman melakukan kebijakan yang secara pasti akan memainkan peranan signifikan di masa mendatang, dalam hal menangani permasalahan yahudi di seluruh dunia."
Pada tahun 1933, sebuah perusahaan pelayaran utama Jerman memulai pelayaran langsung yang menghubungkan kota Hamburg dengan Haifa, Palestina (sekarang Israel), lengkap dengan makanan khusus orang-orang yahudi (kosher) di dalamnya. Pada bulan September 1935 Jerman mengeluarkan undang-undang yang dikenal dengan nama “Nuremberg Laws," yang melarang pernikahan maupun hubungan sex antara orang Jerman dengan yahudi, dan sebagai konsekwensinya menyatakan warga yahudi di Jerman sebagai sebagai warga minoritas asing.
Hanya beberapa hari setelah ditetapkannya Nurenberg Laws, surat kabar zionis Jerman Jüdische Rundschau, melalui editorialnya menyambut positif undang-undang tersebut.
"Jerman memenuhi keinginan Kongres Yahudi Se-dunia dengan menyatakan warga yahudi yang tinggal di Jerman sebagai warga minoritas sehingga memungkinkan terjadinya hubungan yang normal antara negara Jerman dengan yahudi. Undang-undang ini memungkinkan warga yahudi Jerman untuk memiliki budayanya sendiri, negaranya sendiri. Di masa mendatang warga yahudi Jerman dapat memiliki sekolahnya sendiri, gedung teaternya sendiri, persatuan olahraganya sendiri. Singkatnya, ini memungkinkan yahudi jerman memiliki semua aspek kehidupannya sendiri sebagai satu negara."
Selama dekade 1930-an, para aktivis zionisme Jerman bekerja bahu-membahu dengan pemerintah Jerman membangun beberapa kamp pelatihan pertanian di seluruh Jerman dengan tujuan memberikan pelatihan pertanian kepada warga yahudi yang akan dikirim ke Palestina.
Satu "prasasti" kerjasama antara pemerintahan Nazi Jerman dengan gerakan zionisme adalah ditandatanganinya perjanjian "Transfer Agreemen" yang memungkinkan warga yahudi Jerman meninggalkan Jerman dengan membawa seluruh harga kekayaannya.
Antara tahun 1933 dan 1941 sebanyak 60.000 warga yahudi Jerman atau 10% dari seluruh populasi yahudi jerman, bermigrasi ke Palestina berdasar "Transfer Agreemen". Sejarahwan yahudi Edwin Black mencatat: "Kebanyakan dari orang-orang itu, khususnya sebelum tahun 1940-an, diijinkan membawa replika sebenarnya dari rumah maupun pabrik mereka."
Transfer Agreemen merupakan hasil tertinggi dari kerjasama gerakan zionisme dengan pemerintahan Nazi Jerman pimpinan Adolf Hitler. Dengan kerjasama ini Adolf Hitler telah memberikan jasa kepada orang-orang yahudi, jauh lebih banyak dari para pemimpin dunia lainnya.
Adalah sangat penting untuk memahami apa itu zionisme, bukan karena idiologi ini sangat berpengaruh dan mesin sosial-politik yang kuat, namun juga karena terdapat banyak kekeliruan pengertian, kebingungan, dan informasi-informasi menyesatkan tentang hal ini.
Jika kita melihat dalam kamus standar Amerika tentang arti kata zionisme maka akan ditemukan penjelasan sebagai "sebuah gerakan (yang awalnya) untuk mendirikan dan mendukung negara yahudi Israel". Selain keliru, definisi standar seperti itu juga menyesatkan.
Pendiri gerakan zionisme modern adalah seorang penulis yahudi bernama Theodor Herzl. Pada tahun 1890 ia tinggal di Paris sebagai seorang wartawan yang bekerja untuk sebuah koran yang terbit di kota Vienna, Austria. Ia sangat prihatin dengan tingginya tingkat sentimen anti-yahudi di Perancis dan juga di negara-negara Eropa lainnya yang telah berlangsung selama berabad-abad. Dan setelah melalui penelaahan yang mendalam selama bertahun-tahun ia memiliki sebuah pemikiran yang menurutnya bisa menjadi solusi pemecahan masalah tersebut (sentimen anti-yahudi yang tinggi).
Ia menumpahkan idenya tersebut ke dalam sebuah buku berbahasa Jerman yang berjudul Der Judenstaat (Negara Yahudi) yang diterbitkan pada tahun 1896. Buku ini adalah manifesto atau dokumen dasar dari gerakan zionisme. Satu setengah tahun kemudian Herzl menyelenggarakan konperansi internasional yahudi pertama. Lima puluh satu tahun kemudian, tahun 1948, negara Israel diproklamirkan di Tel Aviv. Di atas podium tempat proklamasi terpampang foto besar Theodor Herzl.
Dalam bukunya tersebut Herzl menjelaskan bahwa tidak peduli dimanapun tinggalnya atau apapun kewarganegaraannya, kaum yahudi tidak hanya sebuah komunitas agama, namun juga sebagai sebuah negara bangsa. Dimana pun orang-orang yahudi tinggal di tengah-tengah kaum non-yahudi, konflik pasti terjadi.
"Masalah yahudi selalu ada dimana pun orang-orang yahudi tinggal dalam jumlah yang cukup besar. Kedatangan orang-orang yahudi di satu tempat pasti menimbulkan suatu masalah di tempat itu ..... Saya percaya dan mengerti tentang anti-semit yang merupakan sebuah fenomena yang sangat kompleks. Saya menganggap perkembangan ini sebagai yahudi tanpa kebencian dan ketakutan."
Dalam tulisan tersebut Herzl dengan jelas mengakui bahwa anti-semit bukanlah suatu kesesatan melainkan sebagai respons alami oleh orang-orang non-yahudi terhadap tingkah laku dan tindak tanduk pendatang yahudi. Sentimen anti yahudi, ungkap Herzl, bukanlah bentuk ketidak-pedulian maupun kebencian sebagaimana dikatakan sebagian orang. Anti-semit sangat dapat dimengerti karena orang-orang yahudi (merasa) sangat berbeda dengan orang lain di sekitar tempat tinggal orang yahudi.
Sumber utama sentimen anti yahudi, kata Herzl, adalah "emansipasi" orang-orang non-yahudi (Eropa) yang diberikan kepada orang-orang yahudi sepanjang abad 18 dan 19 membuat orang-orang yahudi secara ekonomi bersaing secara langsung dengan kalangan kelas menengah non-yahudi. Anti semit, kata Herzl adalah, "reaksi yang dapat dipahami orang-orang non-yahudi akibat kekurangan orang-orang yahudi." Herzl bahkan menulis bahwa anti semit adalah "hak sepenuhnya orang-orang non-yahudi".
Terhadap orang-orang yahudi sendiri Herzl menyarankan untuk "berhenti berpura-pura menjadi orang yang sejajar dengan orang-orang non-yahudi. Mereka harus bersikap jujur bahwa mereka berbeda dengan orang lain, dengan tujuan dan kepentingan yang berbeda dengan orang lain. Untuk itu, satu solusi yang dapat dilakukan adalah tinggal di negara khusus orang yahudi. Dalam suratnya kepada Tsar Rusia, Herzl menulis, "zionisme adalah solusi akhir masalah orang-orang yahudi (jewish question)."
Selama bertahun-tahun banyak tokoh dan pemimpin yahudi membenarkan pandangan Herzl. Louis Brandeis, seorang hakim agung Amerika dan pemimpin gerakan zionisme di Amerika mengatakan, "Mari kita semua mengakui bahwa kami orang yahudi adalah bangsa yang berbeda dimana semua orang yahudi, apapun negaranya, tempat tinggalnya ataupun kepercayaannya (agama), adalah anggotanya."
Stephen S. Wise, presiden American Jewish Congress dan World Jewish Congress mengatakan dalam suatu pawai di New York tahun 1938: "Saya bukan seorang warga Amerika dengan agama yahudi. Saya orang yahudi. Hitler benar dalam satu hal. Ia menyebut oang-orang yahudi sebagai ras, dan kita memang satu ras."
Presiden pertama Israel, Chaim Weizmann, dalam memoirnya menulis: “Saat orang yahudi di suatu negeri mencapai jumlah yang cukup besar, orang-orang negeri itu bereaksi melawan mereka (orang yahudi). Hal itu tidak dapat dilihat sebagai anti semit dalam arti biasa atau suatu bentuk reaksi vulgar, ini adalah reaksi alamiah universal yang tidak bisa kita salahkan begitu saja."
Sejalan dengan pandangan zionisme, perdana menteri Israel Ariel Sharon dalam sebuah pertemuan dengan orang-orang yahudi Amerika di Jerusalem tahun 2004 mengatakan bahwa semua orang yahudi harus pindah ke Israel sesegera mungkin. Dan karena anti semit telah merebak khususnya di Perancis, maka ia minta orang-orang yahudi di negeri itu segera pindah ke Israel. Para pejabat Perancis, seperti sudah diduga menolak pernyataan Sharon dan menganggapnya sebagai pernyataan yang tidak dapat diterima.
Bayangkan saja seandainya saja para pemimpin Perancis, Amerika, dan negara-negara lain merespon posifit pernyataan Sharon dan mengatakan, "Anda benar tuan Sharon. Yahudi bukan milik kami melainkan milik negara Israel. Kami setuju untuk mendukung sepenuhnya apa yang Anda katakan dengan mengirimkan semua orang yahudi di negeri kami ke Israel."
Itu adalah bentuk dukungan yang jujur dan tulus terhadap zionisme. Namun sayangnya para pemimpin Perancis, Amerika dan negara-negara lainnya tidak demikian. Sebaliknya yang jujur dan tulus adalah Adolf Hitler. Sama seperti para pemimpin zionisme, Hitler mempunyai pandangan yang sama tentang bagaimana mengatasi permasalahan yahudi, yaitu dengan mengirimkan orang-orang yahudi ke Israel. Sejarah mencatat bahwa kaum zionis dan Nazi Jerman pernah bekerjasama dalam misi mengirimkan orang-orang yahudi Eropa ke Israel.
Selama dekade 1930-an koran resmi SS Nazi, Das Schwarze Korps, secara berulang-ulang menyatakan dukungannya terhadap gerakan zionisme. Sebuah artikel yang diterbitkan tahun 1935 misalnya, menuliskan:
“Pengakuan yahudi sebagai kelompok ras berdasarkan darah dan bukan berdasarkan agama mendorong pemerintah Jerman menjamin tanpa reserve pemisahan rasial komunitas ini. Pemerintah menyetujui sepenuhnya gerakan besar yahudi yang disebut zionisme, dengan pengakuannya atas solidaritas yahudi seluruh dunia, dan penolakannya atas bentuk-bentuk asimilasi. Atas dasar ini Jerman melakukan kebijakan yang secara pasti akan memainkan peranan signifikan di masa mendatang, dalam hal menangani permasalahan yahudi di seluruh dunia."
Pada tahun 1933, sebuah perusahaan pelayaran utama Jerman memulai pelayaran langsung yang menghubungkan kota Hamburg dengan Haifa, Palestina (sekarang Israel), lengkap dengan makanan khusus orang-orang yahudi (kosher) di dalamnya. Pada bulan September 1935 Jerman mengeluarkan undang-undang yang dikenal dengan nama “Nuremberg Laws," yang melarang pernikahan maupun hubungan sex antara orang Jerman dengan yahudi, dan sebagai konsekwensinya menyatakan warga yahudi di Jerman sebagai sebagai warga minoritas asing.
Hanya beberapa hari setelah ditetapkannya Nurenberg Laws, surat kabar zionis Jerman Jüdische Rundschau, melalui editorialnya menyambut positif undang-undang tersebut.
"Jerman memenuhi keinginan Kongres Yahudi Se-dunia dengan menyatakan warga yahudi yang tinggal di Jerman sebagai warga minoritas sehingga memungkinkan terjadinya hubungan yang normal antara negara Jerman dengan yahudi. Undang-undang ini memungkinkan warga yahudi Jerman untuk memiliki budayanya sendiri, negaranya sendiri. Di masa mendatang warga yahudi Jerman dapat memiliki sekolahnya sendiri, gedung teaternya sendiri, persatuan olahraganya sendiri. Singkatnya, ini memungkinkan yahudi jerman memiliki semua aspek kehidupannya sendiri sebagai satu negara."
Selama dekade 1930-an, para aktivis zionisme Jerman bekerja bahu-membahu dengan pemerintah Jerman membangun beberapa kamp pelatihan pertanian di seluruh Jerman dengan tujuan memberikan pelatihan pertanian kepada warga yahudi yang akan dikirim ke Palestina.
Satu "prasasti" kerjasama antara pemerintahan Nazi Jerman dengan gerakan zionisme adalah ditandatanganinya perjanjian "Transfer Agreemen" yang memungkinkan warga yahudi Jerman meninggalkan Jerman dengan membawa seluruh harga kekayaannya.
Antara tahun 1933 dan 1941 sebanyak 60.000 warga yahudi Jerman atau 10% dari seluruh populasi yahudi jerman, bermigrasi ke Palestina berdasar "Transfer Agreemen". Sejarahwan yahudi Edwin Black mencatat: "Kebanyakan dari orang-orang itu, khususnya sebelum tahun 1940-an, diijinkan membawa replika sebenarnya dari rumah maupun pabrik mereka."
Transfer Agreemen merupakan hasil tertinggi dari kerjasama gerakan zionisme dengan pemerintahan Nazi Jerman pimpinan Adolf Hitler. Dengan kerjasama ini Adolf Hitler telah memberikan jasa kepada orang-orang yahudi, jauh lebih banyak dari para pemimpin dunia lainnya.
ADOLF HITLER MATI DI INDONESIA
Jika saja ada yang rajin menyimpan klipingan artikel harian “Pikiran Rakyat” sekitar tahun 1983, tentu akan menemukan tulisan dokter Sosrohusodo mengenai pengalamannya bertemu dengan seorang dokter tua asal Jerman bernama Poch di pulau Sumbawa Besar pada tahun 1960. Dokter tua itu kebetulan memimpin sebuah rumah sakit besar di pulau tersebut.
Tapi bukan karena mengupas kerja dokter Poch, jika kemudian artikel itu menarik perhatian banyak orang, bahkan komentar sinis dan cacian! Namun kesimpulan akhir artikel itulah yang membuat banyak orang mengerutkan kening. Sebab dengan beraninya Sosro mengatakan bahwa dokter tua asal Jerman yang pernah berbincang-bincang dengannya, tidak lain adalah Adolf Hitler, mantan diktator Jerman yang super terkenal karena telah membawa dunia pada Perang Dunia II!
Beberapa “bukti” diajukannya, antara lain dokter Jerman tersebut cara berjalannya sudah tidak normal lagi, kaki kirinya diseret. Tangan kirinya selalu gemetar. Kumisnya dipotong persis seperti gaya aktor Charlie Chaplin, dengan kepala plontos. Kondisi itu memang menjadi ciri khas Hitler pada masa tuanya, seperti dapat dilihat sendiri pada buku-buku yang menceritakan tentang biografi Adolf Hitler (terutama saat-saat terakhir kejayaannya), atau pengakuan Sturmbannführer Heinz Linge, bekas salah seorang pembantu dekat sang Führer. Dan masih banyak “bukti” lain yang dikemukakan oleh dokter Sosro untuk mendukung dugaannya.
Keyakinan Sosro yang dibangunnya dari sejak tahun 1990-an itu hingga kini tetap tidak berubah. Bahkan ia merasa semakin kuat setelah mendapatkan bukti lain yang mendukung ‘penemuannya’. “Semakin saya ditentang, akan semakin keras saya bekerja untuk menemukan bukti-bukti lain,” kata lelaki yang lahir pada tahun 1929 di Gundih, Jawa Tengah ini ketika ditemui di kediamannya di Bandung.
Andai saja benar dr. Poch dan istrinya adalah Hitler yang tengah melakukan pelarian bersama Eva Braun, maka ketika Sosro berbincang dengannya, pemimpin Nazi itu sudah berusia 71 tahun, sebab sejarah mencatat bahwa Adolf Hitler dilahirkan tanggal 20 April 1889. “Dokter Poch itu amat misterius. Ia tidak memiliki ijazah kedokteran secuilpun, dan sepertinya tidak menguasai masalah medis,” kata Sosro, lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia yang sempat bertugas di pulau Sumbawa Besar ketika masih menjadi petugas kapal rumah sakit Hope.
Sebenarnya, tumbuhnya keyakinan pada diri Sosro mengenai Hitler di pulau Sumbawa Besar bersama istrinya Eva Braun, tidaklah suatu kesengajaan. Ketika bertugas di pulau tersebut dan bertemu dengan seorang dokter tua asal Jerman, yang ada pada benak Sosro baru tahap kecurigaan saja.
Meskipun begitu, ia menyimpan beberapa catatan mengenai sejumlah “kunci” yang ternyata banyak membantu. Perhatiannya terhadap literatur tentang Hitler pun menjadi kian besar, dan setiap melihat potret tokoh tersebut, semakin yakin Sosro bahwa dialah orang tua itu, orang tua yang sama yang bertemu dengannya di sebuah pulau kecil d Indonesia!
Ketidaksengajaan itu terjadi pada tahun 1960, berarti sudah dua puluh tahun lebih ia meninggalkan pulau Sumbawa Besar.
Suatu saat, seorang keponakannya membawa majalah Zaman edisi no.15 tahun 1980. Di majalah itu terdapat artikel yang ditulis oleh Heinz Linge, bekas pembantu dekat Hitler, yang berjudul “Kisah Nyata Dari Hari-Hari Terakhir Seorang Diktator”, yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Try Budi Satria.
Pada halaman 59, Linge mula-mula menceritakan mengenai bunuh diri Hitler dan Eva Braun, serta cara-cara membakar diri yang kurang masuk di akal. Kemudian Linge membeberkan keadaan Hitler pada waktu itu.
“Beberapa alinea dalam tulisan itu membuat jantung saya berdetak keras, seperti menyadarkan saya kembali. Sebab di situ ada ciri-ciri Hitler yang juga saya temukan pada diri si dokter tua Jerman. Apalagi setelah saya membaca buku biografi ‘Hitler’. Semuanya ada kesamaan,” ungkap ayah empat anak ini.
Heinz Linge menulis, “beberapa orang di Jerman mengetahui bahwa Führer sejak saat itu kalau berjalan maka dia menyeret kakinya, yaitu kaki kiri. Penglihatannya pun sudah mulai kurang terang serta rambutnya hampir sama sekali tidak tumbuh... kemudian, ketika perang semakin menghebat dan Jerman mulai terdesak, Hitler menderita kejang urat.”
Linge melanjutkan, “di samping itu, tangan kirinya pun mulai gemetar pada waktu kira-kira pertempuran di Stalingrad (1942-1943) yang tidak membawa keberuntungan bagi bangsa Jerman, dan ia mendapat kesukaran untuk mengatasi tangannya yang gemetar itu.” Pada akhir artikel, Linge menulis, “tetapi aku bersyukur bahwa mayat dan kuburan Hitler tidak pernah ditemukan.”
Lalu Sosro mengenang kembali beberapa dialog dia dengan “Hitler”, saat Sosro berkunjung ke rumah dr. Poch. Saat ditanya tentang pemerintahan Hitler, kata Sosro, dokter tua itu memujinya. Demikian pula dia menganggap bahwa tidak ada apa-apa di kamp Auschwitz, tempat ‘pembantaian’ orang-orang Yahudi yang terkenal karena banyak film propaganda Amerika yang menyebutkannya.
“Ketika saya tanya tentang kematian Hitler, dia menjawab bahwa dia tidak tahu sebab pada waktu itu seluruh kota Berlin dalam keadaan kacau balau, dan setiap orang berusaha untuk lari menyelamatkan diri masing-masing,” tutur Sosrohusodo.
Di sela-sela obrolan, dr. Poch mengeluh tentang tangannya yang gemetar. Kemudian Sosro memeriksa saraf ulnarisnya. Ternyata tidak ada kelainan, demikian pula tenggorokannya. Ketika itu, ia berkesimpulan bahwa kemungkinan “Hitler” hanya menderita parkisonisme saja, melihat usianya yang sudah lanjut.
Yang membuat Sosro terkejut, dugaannya bahwa sang dokter mungkin terkena trauma psikis ternyata diiyakan oleh dr. Poch! Ketika disusul dengan pertanyaan sejak kapan penyakit itu bersarang, Poch malah bertanya kepada istrinya dalam bahasa Jerman.
“Itu kan terjadi sewaktu tentara Jerman kalah perang di Moskow. Ketika itu Goebbels memberi tahu kamu, dan kamu memukul-mukul meja,” ucap istrinya seperti ditirukan oleh Sosro. Apakah yang dimaksud dengan Goebbels adalah Joseph Goebbels, Menteri Propaganda Jerman yang terkenal setia dan dekat dengan Hitler? Istrinya juga beberapa kali memanggil dr. Poch dengan sebutan “Dolf”, yang mungkin merupakan kependekan dari Adolf!
Setelah memperoleh cemoohan sana-sini sehubungan dengan artikelnya, tekad Sosrohusodo untuk menuntaskan masalah ini semakin menggebu. Ia mengaku bahwa kemudian memperoleh informasi dari pulau Sumbawa Besar bahwa Poch sudah meninggal di Surabaya. Beberapa waktu sebelum meninggal, istrinya pulang ke Jerman. Poch sendiri konon menikah lagi dengan nyonya S, wanita Sunda asal Bandung, karyawan di kantor pemerintahan di pulau Sumbawa Besar!
Untuk menemukan alamat nyonya S yang sudah kembali lagi ke Bandung, Sosro mengakui bukanlah hal yang mudah. Namun akhirnya ada juga orang yang memberitahu. Ternyata, ia tinggal di kawasan Babakan Ciamis! Semula nyonya S tidak begitu terbuka tentang persoalan ini. Namun karena terus dibujuk, sedikit demi sedikit mau juga nyonya S berterus terang.
Begitu juga dengan dokumen-dokumen tertulis peninggalan suaminya kemudian diserahkan kepada Sosrohusodo, termasuk foto saat pernikahan mereka, plus rebewes (SIM) milik dr. Poch yang ada cap jempolnya. Dari nyonya S diketahui bahwa dr. Poch meninggal tanggal 15 Januari 1970 pukul 19.30 pada usia 81 tahun di Rumah Sakit Karang Menjangan Surabaya akibat serangan jantung. Keesokan harinya dia dimakamkan di desa Ngagel.
Dalam salah satu dokumen tertulis, diakuinya bahwa ada yang amat menarik dan mendukung keyakinannya selama ini. Pada buku catatan ukuran saku yang sudah lusuh itu, terdapat alamat ratusan orang-orang asing yang tinggal di berbagai negara di dunia, juga coretan-coretan yang sulit dibaca. Di bagian lainnya, terdapat tulisan steno. Semuanya berbahasa Jerman. Meskipun tidak ada nama yang menunjukkan kepemilikan, tapi diyakini kalau buku itu milik suami nyonya S.
Di sampul dalam terdapat kode J.R. KepaD no.35637 dan 35638, dengan masing-masing nomor itu ditandai dengan lambang biologis laki-laki dan wanita. “Jadi kemungkinan besar, buku itu milik kedua orang tersebut, yang saya yakini sebagai Hitler dan Eva Braun,” tegasnya dengan suara yang agak parau.
Negara yang tertulis pada alamat ratusan orang itu antara lain Pakistan, Tibet, Argentina, Afrika Selatan, dan Italia. Salah satu halamannya ada tulisan yang kalau diterjemahkan berarti : Organisasi Pelarian. Tuan Oppenheim pengganti nyonya Krüger. Roma, Jl. Sardegna 79a/1. Ongkos-ongkos untuk perjalanan ke Amerika Selatan (Argentina).
Lalu, ada pula satu nama dalam buku saku tersebut yang sering disebut-sebut dalam sejarah pelarian orang-orang Nazi, yaitu Prof. Dr. Draganowitch, atau ditulis pula Draganovic. Di bawah nama Draganovic tertulis Delegation Argentina da imigration Europa – Genua val albaro 38. secara terpisah di bawahnya lagi tertera tulisan Vatikan. Di halaman lain disebutkan, Draganovic Kroasia, Roma via Tomacelli 132.
Majalah Intisari terbitan bulan Oktober 1983, ketika membahas Klaus Barbie alias Klaus Altmann bekas polisi rahasia Jerman zaman Nazi, menyebutkan alamat tentang Val Albaro. Disebutkan pula bahwa Draganovic memang memiliki hubungan dekat dengan Vatikan Roma. Profesor inilah yang membantu pelarian Klaus Barbie dari Jerman ke Argentina. Pada tahun 1983 Klaus diekstradisi dari Bolivia ke Prancis, negara yang menjatuhkan hukuman mati terhadapnya pada tahun 1947.
“Masih banyak alamat dalam buku ini, yang belum seluruhnya saya ketahui relevansinya dengan gerakan Nazi. Saya juga sangat berhati-hati tentang hal ini, sebab menyangkut negara-negara lain. Saya masih harus bekerja keras menemukan semuanya. Saya yakin kalau nama-nama yang tertera dalam buku kecil ini adalah para pelarian Nazi!” tandasnya.
Mengenai tulisan steno, diakuinya kalau ia menghadapi kesulitan dalam menterjemahkannya ke dalam bahasa atau tulisan biasa. Ketika meminta bantuan ke penerbit buku steno di Jerman, diperoleh jawaban bahwa steno yang dilampirkan dalam surat itu adalah steno Jerman “kuno” sistem Gabelsberger dan sudah lebih dari 60 tahun tidak digunakan lagi sehingga sulit untuk diterjemahkan.
Tetapi penerbit berjanji akan mencarikan orang yang ahli pada steno Gabelsberger. Beberapa waktu lamanya, datang jawaban dari Jerman dengan terjemahan steno ke dalam bahasa Jerman. Sosrohusodo menterjemahkannya kembali ke dalam bahasa Indonesia. Judul catatan dalam bentuk steno itu, kurang lebih berarti “keterangan singkat tentang pengejaran perorangan oleh Sekutu dan penguasa setempat pada tahun 1946 di Salzburg”. Kota ini terdapat di Austria.
Di dalamnya berkisah tentang “kami berdua, istri saya dan saya pada tahun 1945 di Salzburg”. Tidak disebutkan siapakah ‘kami berdua’ di situ. Dua insan tersebut, kata catatan itu, dikejar-kejar antara lain oleh CIC (dinas rahasia Amerika Serikat). Pada pokoknya, menggambarkan penderitaan sepasang manusia yang dikejar-kejar oleh pihak keamanan.
Di dalamnya juga terdapat singkatan-singkatan yang ditulis oleh huruf besar, yang kalau diurut akan menunjukkan rute pelarian keduanya, yaitu B, S, G, J, B, S, R. “Cara menyingkat seperti ini merupakan kebiasaan Hitler dalam membuat catatan, seperti yang pernah saya baca dalam literatur yang lainnya,” Sosrohusodo memberikan alasan.
Dari singkatan-singkatan itu, lalu Sosro mencoba untuk mengartikannya, yang kemudian dikaitkan dengan rute pelarian. Pelarian dimulai dari B yang berarti Berlin, lalu S (Salzburg), G (Graz), J (Jugoslavia), B (Beograd), S (Sarajevo) dan R (Roma). Tentang Roma, Sosro menjelaskan bahwa itu adalah kota terakhir di Eropa yang menjadi tempat pelariannya. Setelah itu mereka keluar dari benua tersebut menuju ke suatu tempat, yang tidak lain tidak bukan adalah pulau Sumbawa Besar di Nusantara tercinta!
Ia mengutip salah satu tulisan dalam steno tadi : “Pada hari pertama di bulan Desember, kami harus pergi ke R untuk menerima suatu surat paspor, dan kemudian kami berhasil meninggalkan Eropa”. Ini, kata Sosro, sesuai dengan data pada paspor dr. Poch yang menyebutkan bahwa paspor bernomor 2624/51 diberikan di Rom (tanpa huruf akhir A)”. Di buku catatan berisi ratusan alamat itu, nama Dragonic dikaitkan dengan Roma, begitulah Sosro memberikan alasan lainnya.
Lalu mengenai Berlin dan Salzburg, diterangkannya dengan mengutip majalah Zaman edisi 14 Mei 1984. Dikatakan bahwa sejarah telah mencatat peristiwa jatuhnya pesawat yang membawa surat-surat rahasia Hitler yang jatuh di sekitar Jerman Timur pada tahun 1945. “Ini juga menunjukkan rute pelarian mereka,” katanya lagi.
Lalu bagaimana komentar nyonya S yang disebut-sebut Sosro sebagai istri kedua dr. Poch? Konon ia pernah berterus terang kepada Sosro. Suatu hari suaminya mencukur kumis mirip kumis Hitler, kemudian nyonya S mempertanyakannya, yang kemudian diiyakan bahwa dirinya adalah Hitler. “Tapi jangan bilang sama siapa-siapa,” begitu Sosro mengutip ucapan nyonya S.
Membaca dan menyimak ulasan dr. Sosrohusodo, sekilas seperti ada saling kait mengkait antara satu dengan yang lainnya. Namun masih banyak pertanyaan yang harus diajukan kepada Sosro, dengan tidak bermaksud meremehkan pendapat pribadinya berkaitan dengan Hitler, sebab mengemukakan pendapat adalah hak setiap warga negara.
Bahkan Sosrohusodo sudah membuat semacam diktat yang memaparkan pendapatnya tentang Hitler, dilengkapi dengan sejumlah foto yang didapatnya dari nyonya S. Selain itu, isinya juga mengisahkan tentang pengalaman sejak dia lulus dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia hingga bertugas di Bima, Kupang, dan Sumbawa Besar. Ia juga telah mengajukan hasil karyanya ke berbagai pihak, namun belum ada tanggapan. “Padahal tidak ada maksud apa-apa di balik kerja saya ini, hanya ingin menunjukkan bahwa Hitler mati di Indonesia,” katanya mantap.
Bukan hanya Sosro yang mempunyai teori tentang pelarian Hitler dari Jerman ke tempat lain, tapi beberapa orang di dunia ini pernah mengungkapkannya dalam media massa. Peluang untuk berteori seperti itu memang ada, sebab ketika pemimpin Nazi tersebut diduga mati bersama Eva Braun tahun 1945, tidak ditemukan bukti utama berupa jenazah!
Adalah tugas para pakar dalam bidang ini untuk mencoba mengungkap segala sesuatunya, termasuk keabsahan dokumen yang dimiliki oleh Sosrohusodo, nyonya S, atau makam di Ngagel yang disebut sebagai tempat bersemayamnya dr. Poch.
Mungkin para ahli forensik dapat menjelaskannya lewat penelitian terhadap tulang-tulang jenazahnya. Semua itu tentu berpulang pada kemauan baik semua pihak...
Sumber :
Harian “Pikiran Rakyat” edisi 24 Februari 1994
Majalah “Zaman” edisi No.15 tahun 1980
Majalah “Zaman” edisi 14 Mei tahun 1984
Majalah “Intisari” edisi bulan Oktober tahun 1983
Tapi bukan karena mengupas kerja dokter Poch, jika kemudian artikel itu menarik perhatian banyak orang, bahkan komentar sinis dan cacian! Namun kesimpulan akhir artikel itulah yang membuat banyak orang mengerutkan kening. Sebab dengan beraninya Sosro mengatakan bahwa dokter tua asal Jerman yang pernah berbincang-bincang dengannya, tidak lain adalah Adolf Hitler, mantan diktator Jerman yang super terkenal karena telah membawa dunia pada Perang Dunia II!
Beberapa “bukti” diajukannya, antara lain dokter Jerman tersebut cara berjalannya sudah tidak normal lagi, kaki kirinya diseret. Tangan kirinya selalu gemetar. Kumisnya dipotong persis seperti gaya aktor Charlie Chaplin, dengan kepala plontos. Kondisi itu memang menjadi ciri khas Hitler pada masa tuanya, seperti dapat dilihat sendiri pada buku-buku yang menceritakan tentang biografi Adolf Hitler (terutama saat-saat terakhir kejayaannya), atau pengakuan Sturmbannführer Heinz Linge, bekas salah seorang pembantu dekat sang Führer. Dan masih banyak “bukti” lain yang dikemukakan oleh dokter Sosro untuk mendukung dugaannya.
Keyakinan Sosro yang dibangunnya dari sejak tahun 1990-an itu hingga kini tetap tidak berubah. Bahkan ia merasa semakin kuat setelah mendapatkan bukti lain yang mendukung ‘penemuannya’. “Semakin saya ditentang, akan semakin keras saya bekerja untuk menemukan bukti-bukti lain,” kata lelaki yang lahir pada tahun 1929 di Gundih, Jawa Tengah ini ketika ditemui di kediamannya di Bandung.
Andai saja benar dr. Poch dan istrinya adalah Hitler yang tengah melakukan pelarian bersama Eva Braun, maka ketika Sosro berbincang dengannya, pemimpin Nazi itu sudah berusia 71 tahun, sebab sejarah mencatat bahwa Adolf Hitler dilahirkan tanggal 20 April 1889. “Dokter Poch itu amat misterius. Ia tidak memiliki ijazah kedokteran secuilpun, dan sepertinya tidak menguasai masalah medis,” kata Sosro, lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia yang sempat bertugas di pulau Sumbawa Besar ketika masih menjadi petugas kapal rumah sakit Hope.
Sebenarnya, tumbuhnya keyakinan pada diri Sosro mengenai Hitler di pulau Sumbawa Besar bersama istrinya Eva Braun, tidaklah suatu kesengajaan. Ketika bertugas di pulau tersebut dan bertemu dengan seorang dokter tua asal Jerman, yang ada pada benak Sosro baru tahap kecurigaan saja.
Meskipun begitu, ia menyimpan beberapa catatan mengenai sejumlah “kunci” yang ternyata banyak membantu. Perhatiannya terhadap literatur tentang Hitler pun menjadi kian besar, dan setiap melihat potret tokoh tersebut, semakin yakin Sosro bahwa dialah orang tua itu, orang tua yang sama yang bertemu dengannya di sebuah pulau kecil d Indonesia!
Ketidaksengajaan itu terjadi pada tahun 1960, berarti sudah dua puluh tahun lebih ia meninggalkan pulau Sumbawa Besar.
Suatu saat, seorang keponakannya membawa majalah Zaman edisi no.15 tahun 1980. Di majalah itu terdapat artikel yang ditulis oleh Heinz Linge, bekas pembantu dekat Hitler, yang berjudul “Kisah Nyata Dari Hari-Hari Terakhir Seorang Diktator”, yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Try Budi Satria.
Pada halaman 59, Linge mula-mula menceritakan mengenai bunuh diri Hitler dan Eva Braun, serta cara-cara membakar diri yang kurang masuk di akal. Kemudian Linge membeberkan keadaan Hitler pada waktu itu.
“Beberapa alinea dalam tulisan itu membuat jantung saya berdetak keras, seperti menyadarkan saya kembali. Sebab di situ ada ciri-ciri Hitler yang juga saya temukan pada diri si dokter tua Jerman. Apalagi setelah saya membaca buku biografi ‘Hitler’. Semuanya ada kesamaan,” ungkap ayah empat anak ini.
Heinz Linge menulis, “beberapa orang di Jerman mengetahui bahwa Führer sejak saat itu kalau berjalan maka dia menyeret kakinya, yaitu kaki kiri. Penglihatannya pun sudah mulai kurang terang serta rambutnya hampir sama sekali tidak tumbuh... kemudian, ketika perang semakin menghebat dan Jerman mulai terdesak, Hitler menderita kejang urat.”
Linge melanjutkan, “di samping itu, tangan kirinya pun mulai gemetar pada waktu kira-kira pertempuran di Stalingrad (1942-1943) yang tidak membawa keberuntungan bagi bangsa Jerman, dan ia mendapat kesukaran untuk mengatasi tangannya yang gemetar itu.” Pada akhir artikel, Linge menulis, “tetapi aku bersyukur bahwa mayat dan kuburan Hitler tidak pernah ditemukan.”
Lalu Sosro mengenang kembali beberapa dialog dia dengan “Hitler”, saat Sosro berkunjung ke rumah dr. Poch. Saat ditanya tentang pemerintahan Hitler, kata Sosro, dokter tua itu memujinya. Demikian pula dia menganggap bahwa tidak ada apa-apa di kamp Auschwitz, tempat ‘pembantaian’ orang-orang Yahudi yang terkenal karena banyak film propaganda Amerika yang menyebutkannya.
“Ketika saya tanya tentang kematian Hitler, dia menjawab bahwa dia tidak tahu sebab pada waktu itu seluruh kota Berlin dalam keadaan kacau balau, dan setiap orang berusaha untuk lari menyelamatkan diri masing-masing,” tutur Sosrohusodo.
Di sela-sela obrolan, dr. Poch mengeluh tentang tangannya yang gemetar. Kemudian Sosro memeriksa saraf ulnarisnya. Ternyata tidak ada kelainan, demikian pula tenggorokannya. Ketika itu, ia berkesimpulan bahwa kemungkinan “Hitler” hanya menderita parkisonisme saja, melihat usianya yang sudah lanjut.
Yang membuat Sosro terkejut, dugaannya bahwa sang dokter mungkin terkena trauma psikis ternyata diiyakan oleh dr. Poch! Ketika disusul dengan pertanyaan sejak kapan penyakit itu bersarang, Poch malah bertanya kepada istrinya dalam bahasa Jerman.
“Itu kan terjadi sewaktu tentara Jerman kalah perang di Moskow. Ketika itu Goebbels memberi tahu kamu, dan kamu memukul-mukul meja,” ucap istrinya seperti ditirukan oleh Sosro. Apakah yang dimaksud dengan Goebbels adalah Joseph Goebbels, Menteri Propaganda Jerman yang terkenal setia dan dekat dengan Hitler? Istrinya juga beberapa kali memanggil dr. Poch dengan sebutan “Dolf”, yang mungkin merupakan kependekan dari Adolf!
Setelah memperoleh cemoohan sana-sini sehubungan dengan artikelnya, tekad Sosrohusodo untuk menuntaskan masalah ini semakin menggebu. Ia mengaku bahwa kemudian memperoleh informasi dari pulau Sumbawa Besar bahwa Poch sudah meninggal di Surabaya. Beberapa waktu sebelum meninggal, istrinya pulang ke Jerman. Poch sendiri konon menikah lagi dengan nyonya S, wanita Sunda asal Bandung, karyawan di kantor pemerintahan di pulau Sumbawa Besar!
Untuk menemukan alamat nyonya S yang sudah kembali lagi ke Bandung, Sosro mengakui bukanlah hal yang mudah. Namun akhirnya ada juga orang yang memberitahu. Ternyata, ia tinggal di kawasan Babakan Ciamis! Semula nyonya S tidak begitu terbuka tentang persoalan ini. Namun karena terus dibujuk, sedikit demi sedikit mau juga nyonya S berterus terang.
Begitu juga dengan dokumen-dokumen tertulis peninggalan suaminya kemudian diserahkan kepada Sosrohusodo, termasuk foto saat pernikahan mereka, plus rebewes (SIM) milik dr. Poch yang ada cap jempolnya. Dari nyonya S diketahui bahwa dr. Poch meninggal tanggal 15 Januari 1970 pukul 19.30 pada usia 81 tahun di Rumah Sakit Karang Menjangan Surabaya akibat serangan jantung. Keesokan harinya dia dimakamkan di desa Ngagel.
Dalam salah satu dokumen tertulis, diakuinya bahwa ada yang amat menarik dan mendukung keyakinannya selama ini. Pada buku catatan ukuran saku yang sudah lusuh itu, terdapat alamat ratusan orang-orang asing yang tinggal di berbagai negara di dunia, juga coretan-coretan yang sulit dibaca. Di bagian lainnya, terdapat tulisan steno. Semuanya berbahasa Jerman. Meskipun tidak ada nama yang menunjukkan kepemilikan, tapi diyakini kalau buku itu milik suami nyonya S.
Di sampul dalam terdapat kode J.R. KepaD no.35637 dan 35638, dengan masing-masing nomor itu ditandai dengan lambang biologis laki-laki dan wanita. “Jadi kemungkinan besar, buku itu milik kedua orang tersebut, yang saya yakini sebagai Hitler dan Eva Braun,” tegasnya dengan suara yang agak parau.
Negara yang tertulis pada alamat ratusan orang itu antara lain Pakistan, Tibet, Argentina, Afrika Selatan, dan Italia. Salah satu halamannya ada tulisan yang kalau diterjemahkan berarti : Organisasi Pelarian. Tuan Oppenheim pengganti nyonya Krüger. Roma, Jl. Sardegna 79a/1. Ongkos-ongkos untuk perjalanan ke Amerika Selatan (Argentina).
Lalu, ada pula satu nama dalam buku saku tersebut yang sering disebut-sebut dalam sejarah pelarian orang-orang Nazi, yaitu Prof. Dr. Draganowitch, atau ditulis pula Draganovic. Di bawah nama Draganovic tertulis Delegation Argentina da imigration Europa – Genua val albaro 38. secara terpisah di bawahnya lagi tertera tulisan Vatikan. Di halaman lain disebutkan, Draganovic Kroasia, Roma via Tomacelli 132.
Majalah Intisari terbitan bulan Oktober 1983, ketika membahas Klaus Barbie alias Klaus Altmann bekas polisi rahasia Jerman zaman Nazi, menyebutkan alamat tentang Val Albaro. Disebutkan pula bahwa Draganovic memang memiliki hubungan dekat dengan Vatikan Roma. Profesor inilah yang membantu pelarian Klaus Barbie dari Jerman ke Argentina. Pada tahun 1983 Klaus diekstradisi dari Bolivia ke Prancis, negara yang menjatuhkan hukuman mati terhadapnya pada tahun 1947.
“Masih banyak alamat dalam buku ini, yang belum seluruhnya saya ketahui relevansinya dengan gerakan Nazi. Saya juga sangat berhati-hati tentang hal ini, sebab menyangkut negara-negara lain. Saya masih harus bekerja keras menemukan semuanya. Saya yakin kalau nama-nama yang tertera dalam buku kecil ini adalah para pelarian Nazi!” tandasnya.
Mengenai tulisan steno, diakuinya kalau ia menghadapi kesulitan dalam menterjemahkannya ke dalam bahasa atau tulisan biasa. Ketika meminta bantuan ke penerbit buku steno di Jerman, diperoleh jawaban bahwa steno yang dilampirkan dalam surat itu adalah steno Jerman “kuno” sistem Gabelsberger dan sudah lebih dari 60 tahun tidak digunakan lagi sehingga sulit untuk diterjemahkan.
Tetapi penerbit berjanji akan mencarikan orang yang ahli pada steno Gabelsberger. Beberapa waktu lamanya, datang jawaban dari Jerman dengan terjemahan steno ke dalam bahasa Jerman. Sosrohusodo menterjemahkannya kembali ke dalam bahasa Indonesia. Judul catatan dalam bentuk steno itu, kurang lebih berarti “keterangan singkat tentang pengejaran perorangan oleh Sekutu dan penguasa setempat pada tahun 1946 di Salzburg”. Kota ini terdapat di Austria.
Di dalamnya berkisah tentang “kami berdua, istri saya dan saya pada tahun 1945 di Salzburg”. Tidak disebutkan siapakah ‘kami berdua’ di situ. Dua insan tersebut, kata catatan itu, dikejar-kejar antara lain oleh CIC (dinas rahasia Amerika Serikat). Pada pokoknya, menggambarkan penderitaan sepasang manusia yang dikejar-kejar oleh pihak keamanan.
Di dalamnya juga terdapat singkatan-singkatan yang ditulis oleh huruf besar, yang kalau diurut akan menunjukkan rute pelarian keduanya, yaitu B, S, G, J, B, S, R. “Cara menyingkat seperti ini merupakan kebiasaan Hitler dalam membuat catatan, seperti yang pernah saya baca dalam literatur yang lainnya,” Sosrohusodo memberikan alasan.
Dari singkatan-singkatan itu, lalu Sosro mencoba untuk mengartikannya, yang kemudian dikaitkan dengan rute pelarian. Pelarian dimulai dari B yang berarti Berlin, lalu S (Salzburg), G (Graz), J (Jugoslavia), B (Beograd), S (Sarajevo) dan R (Roma). Tentang Roma, Sosro menjelaskan bahwa itu adalah kota terakhir di Eropa yang menjadi tempat pelariannya. Setelah itu mereka keluar dari benua tersebut menuju ke suatu tempat, yang tidak lain tidak bukan adalah pulau Sumbawa Besar di Nusantara tercinta!
Ia mengutip salah satu tulisan dalam steno tadi : “Pada hari pertama di bulan Desember, kami harus pergi ke R untuk menerima suatu surat paspor, dan kemudian kami berhasil meninggalkan Eropa”. Ini, kata Sosro, sesuai dengan data pada paspor dr. Poch yang menyebutkan bahwa paspor bernomor 2624/51 diberikan di Rom (tanpa huruf akhir A)”. Di buku catatan berisi ratusan alamat itu, nama Dragonic dikaitkan dengan Roma, begitulah Sosro memberikan alasan lainnya.
Lalu mengenai Berlin dan Salzburg, diterangkannya dengan mengutip majalah Zaman edisi 14 Mei 1984. Dikatakan bahwa sejarah telah mencatat peristiwa jatuhnya pesawat yang membawa surat-surat rahasia Hitler yang jatuh di sekitar Jerman Timur pada tahun 1945. “Ini juga menunjukkan rute pelarian mereka,” katanya lagi.
Lalu bagaimana komentar nyonya S yang disebut-sebut Sosro sebagai istri kedua dr. Poch? Konon ia pernah berterus terang kepada Sosro. Suatu hari suaminya mencukur kumis mirip kumis Hitler, kemudian nyonya S mempertanyakannya, yang kemudian diiyakan bahwa dirinya adalah Hitler. “Tapi jangan bilang sama siapa-siapa,” begitu Sosro mengutip ucapan nyonya S.
Membaca dan menyimak ulasan dr. Sosrohusodo, sekilas seperti ada saling kait mengkait antara satu dengan yang lainnya. Namun masih banyak pertanyaan yang harus diajukan kepada Sosro, dengan tidak bermaksud meremehkan pendapat pribadinya berkaitan dengan Hitler, sebab mengemukakan pendapat adalah hak setiap warga negara.
Bahkan Sosrohusodo sudah membuat semacam diktat yang memaparkan pendapatnya tentang Hitler, dilengkapi dengan sejumlah foto yang didapatnya dari nyonya S. Selain itu, isinya juga mengisahkan tentang pengalaman sejak dia lulus dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia hingga bertugas di Bima, Kupang, dan Sumbawa Besar. Ia juga telah mengajukan hasil karyanya ke berbagai pihak, namun belum ada tanggapan. “Padahal tidak ada maksud apa-apa di balik kerja saya ini, hanya ingin menunjukkan bahwa Hitler mati di Indonesia,” katanya mantap.
Bukan hanya Sosro yang mempunyai teori tentang pelarian Hitler dari Jerman ke tempat lain, tapi beberapa orang di dunia ini pernah mengungkapkannya dalam media massa. Peluang untuk berteori seperti itu memang ada, sebab ketika pemimpin Nazi tersebut diduga mati bersama Eva Braun tahun 1945, tidak ditemukan bukti utama berupa jenazah!
Adalah tugas para pakar dalam bidang ini untuk mencoba mengungkap segala sesuatunya, termasuk keabsahan dokumen yang dimiliki oleh Sosrohusodo, nyonya S, atau makam di Ngagel yang disebut sebagai tempat bersemayamnya dr. Poch.
Mungkin para ahli forensik dapat menjelaskannya lewat penelitian terhadap tulang-tulang jenazahnya. Semua itu tentu berpulang pada kemauan baik semua pihak...
Sumber :
Harian “Pikiran Rakyat” edisi 24 Februari 1994
Majalah “Zaman” edisi No.15 tahun 1980
Majalah “Zaman” edisi 14 Mei tahun 1984
Majalah “Intisari” edisi bulan Oktober tahun 1983
ALEXANDER THE GREAT
(bahasa Yunani: Μέγας Ἀλέξανδρος ("Megas Alexandros"), : Alexander the Great) adalah seorang penakluk asal Makedonia. Ia diakui sebagai salah seorang pemimpin militer paling jenius sepanjang zaman. Ia juga menjadi inspirasi bagi penakluk-penakluk seperti Hannibal, Pompey dan Caesar dari Romawi, dan Napoleon. Dalam masa pemerintahannya yang singkat, Alexander mampu menjadikan Makedonia sebagai salah satu kekaisaran terbesar di dunia. Ada pendapat mengatakan bahawa Alexander agung ini bukanlah Iskandar zulkarnain seperti yang dihebah-hebahkan sebelumnya.
Riwayat
Alexander dilahirkan pada tanggal 20 Juni 356 SM di Pella, ibu kota Makedonia, sebagai anak dari Raja Makedonia, Fillipus II, dan istrinya Olympias, seorang Putri dari Epirus. Ketika kecil, ia menyaksikan bagaimana ayahnya memperkuat pasukan Makedonia dan memenangkan berbagai pertempuran di wilayah Balkan. Ketika berumur 13 tahun, Raja Filipus mempekerjakan filsuf Yunani terkenal, Aristoteles, untuk menjadi guru pribadi bagi Alexander. Dalam tiga tahun, Aristoteles mengajarkan berbagai hal serta mendorong Alexander untuk mencintai ilmu pengetahuan, kedokteran, dan filosofi. Pada tahun 340 SM, Filipus mengumpulkan sepasukan besar tentara Makedonia dan menyerang Byzantium. Selama penyerangan itu, ia memberikan kekuasaan sementara kepada Alexander yang ketika itu berumur 16 tahun, untuk memimpin Macedonia.
Raja Phillip II meninggal tahun 336 SM oleh pembunuh gelap pada saat pernikahan putrinya. Alexander pun naik tahta menggantikan ayahnya pada usia 20 tahun. Sesaat setelah kematian Phillip, kota-kota di Yunani yang sebelumnya telah tunduk pada Makedonia seperti Athena dan Thebes memberontak. Alexander segera bertindak dan berhasil menggagalkan pemberontakan tersebut. Namun, tahun beikutnya terjadi pemberontakan kembali, dia memutuskan untuk bertindak tegas dengan mengahancurkan Thebes dan menjual seluruh penduduknya sebagai budak. Kejadian ini berhasil memadamkan keinginan kota-kota lain untuk memberontak.
Tahun 335 SM, Alexander menyerang Persia dengan membawa sekitar 42.000 pasukan. Selama dua tahun berikutnya Alexander memenangkan berbagai pertempuran melawan pasukan Persia hingga akhirnya dia berhasil mengalahkan pasukan yang dipimpin oleh Raja Persia Darius III pada 333 SM. Darius yang kabur berusaha untuk damai dengan menawarkan Alexander wilayah dan harta namun ditolak. Alexander mengatakan bahwa dia sekarang adalah Raja Asia dan hanya dia yang berhak menentukan pembagian wilayah. Alexander kemudian meneruskan ekspansi militernya hingga berhasil menaklukkan wilayah Mesir hingga ke perbatasan India sebelum terpaksa berhenti karena prajuritnya yang kelelahan karena pertempuran terus-menerus selama sepuluh tahun.
Alexander kemudian kembali ke kerajaanya untuk merencanakan ekspansi baru. Selama perjalanan ia mengeksekusi banyak satrap (semacam gubernur) dan pejabat yang bertindak melenceng sebagai contoh. Kemudian sebagai wujud terima kasih pada para prajuritnya, Alexander memberi sejumlah uang pada mereka dan menyatakan bahwa ia akan mengirim para veteran dan cacat kembali ke Makedonia. Namun tindakan ini justru diartikan sebaliknya oleh prajurit Alexander. Selain itu, mereka juga menentang sejumlah keputusan Alexander, seperti mengadopsi budaya Persia dan dimasukkanya pasukan dari Persia ke dalam barisan prajurit dari Makedonia. Sejumlah Prajurit kemudian memberontak di kota Opis. Alexander mengeksekusi para pemimpin pemberontakan tersebut, namun mengampuni para prajuritnya. Dalam upaya menciptakan perdamaian yang bertahan antara orang-orang Makedonia dan rakyat Persia, Alexander mengadakan pernikahan massal antara para perwiranya dengan wanita bangsawan dari Persia. Akan tetapi, hanya sedikit pernikahan yang bertahan lebih dari setahun.
Sewaktu di Babilonia, Alexander tiba-tiba terkena sakit parah dan mengalami demam selama 11 hari sebelumnya akhirnya meninggal pada tanggal 10 Juni 323 SM, dalam usia sekitar 33 tahun. Penyebab kematian yang sesungguhnya tidak jelas.
Setelah kematian Alexander, tidak adanya ahli waris menyebabkan terjadi perpecahan dan pertempuran antara para bawahannya. Akhirnya, setelah perselisihan bertahun-bertahun, sekitar tahun 300 SM, kekuasaan atas bekas kerajaan Alexander terbagi menjadi 4 wilayah yang masing dikuasai salah satu jendral Alexander.
Dunia pada saat kematian Alexander, menunjukkan kemaharajaannya dalam konteks geopolitik yang lebih besar
Walaupun hanya memerintah selama 13 tahun, semasa kepemimpinannya ia mampu membangun sebuah imperium yang lebih besar dari setiap imperium yang pernah ada sebelumnya. Pada saat ia meninggal, luas wilayah yang diperintah Alexander berukuran 50 kali lebih besar daripada yang diwariskan kepadanya serta mencakup tiga benua (Eropa, Afrika, dan Asia).
Penyatuan wilayah dari makedonia hingga persia oleh Alexander Agung menyebabkan terbetuknya perpaduaan kebudayaan Yunani, Mediterrrania, Mesir, dan Persia yang disebut dengan kebudayaan Hellenisme. Pengaruh Hellenisme ini bahkan sampai ke India dan Cina. Khusus di Cina, pengaruh kebudayaan ini dapat ditelusuri di antaranya dengan artefak yang ditemukan di Tunhuang.
Alexander selama ekspansinya juga mendirikan beberapa kota yang semuanya dinamai berdasakan namanya, seperti Alexandria atau Alexandropolis. Salah satu dari kota bernama Alexandria yang berada di Mesir, kelak menjadi terkenal karena perpustakaannya yang lengkap dan bertahan hingga seribu tahun lamanya serta berkembang menjadi pusat pembelajaran terhebat di dunia pada masa itu.
Gelar The Great atau Agung di belakang namanya diberikan karena kehebatannya sebagai seorang raja dan pemimpin perang lain serta keberhasilanya menaklukkan wilayah yang sangat luas hanya dalam waktu 10 tahun.
Alexander Agung dan Dzulqarnain
Alexander Agung adalah salah satu tokoh yang dianggap sebagai Dzul Qarnain (Iskandar Zulkarnain) yang dapat ditemukan pula pada kitab suci Al Qur'an, Surah Al Kahfi 83-101. Dikisahkan ialah yang mengurung bangsa Ya'juj (Gog) dan Ma'juj (Magog) - yang menurut hadist shahih, bangsa tersebut akan keluar di akhir zaman. Riwayat ini bemula dari saat ia akan menaklukkan suatu daerah, penduduk tersebut tanpa disangka bersedia mengikutinya. Asal bangsa Yajuj dan Majuj dikurungnya. Maka Iskandar Dzulqarnain mengurung kedua bangsa tersebut. Dan para penduduk pun bersedia ditaklukkan dengan suka cita.
Anggapan tersebut datang dari kisah Alexander Romance yang sudah ada sebelum Islam. Beberapa allamah Muslim menolak anggapan Alexander Agung adalah Dzul Qarnain, sebab Alexander Agung bukanlah monoteis, sedangkan Dzul-Qarnain adalah penyembah Allah dan hanya seorang penguasa.
Riwayat
Alexander dilahirkan pada tanggal 20 Juni 356 SM di Pella, ibu kota Makedonia, sebagai anak dari Raja Makedonia, Fillipus II, dan istrinya Olympias, seorang Putri dari Epirus. Ketika kecil, ia menyaksikan bagaimana ayahnya memperkuat pasukan Makedonia dan memenangkan berbagai pertempuran di wilayah Balkan. Ketika berumur 13 tahun, Raja Filipus mempekerjakan filsuf Yunani terkenal, Aristoteles, untuk menjadi guru pribadi bagi Alexander. Dalam tiga tahun, Aristoteles mengajarkan berbagai hal serta mendorong Alexander untuk mencintai ilmu pengetahuan, kedokteran, dan filosofi. Pada tahun 340 SM, Filipus mengumpulkan sepasukan besar tentara Makedonia dan menyerang Byzantium. Selama penyerangan itu, ia memberikan kekuasaan sementara kepada Alexander yang ketika itu berumur 16 tahun, untuk memimpin Macedonia.
Raja Phillip II meninggal tahun 336 SM oleh pembunuh gelap pada saat pernikahan putrinya. Alexander pun naik tahta menggantikan ayahnya pada usia 20 tahun. Sesaat setelah kematian Phillip, kota-kota di Yunani yang sebelumnya telah tunduk pada Makedonia seperti Athena dan Thebes memberontak. Alexander segera bertindak dan berhasil menggagalkan pemberontakan tersebut. Namun, tahun beikutnya terjadi pemberontakan kembali, dia memutuskan untuk bertindak tegas dengan mengahancurkan Thebes dan menjual seluruh penduduknya sebagai budak. Kejadian ini berhasil memadamkan keinginan kota-kota lain untuk memberontak.
Tahun 335 SM, Alexander menyerang Persia dengan membawa sekitar 42.000 pasukan. Selama dua tahun berikutnya Alexander memenangkan berbagai pertempuran melawan pasukan Persia hingga akhirnya dia berhasil mengalahkan pasukan yang dipimpin oleh Raja Persia Darius III pada 333 SM. Darius yang kabur berusaha untuk damai dengan menawarkan Alexander wilayah dan harta namun ditolak. Alexander mengatakan bahwa dia sekarang adalah Raja Asia dan hanya dia yang berhak menentukan pembagian wilayah. Alexander kemudian meneruskan ekspansi militernya hingga berhasil menaklukkan wilayah Mesir hingga ke perbatasan India sebelum terpaksa berhenti karena prajuritnya yang kelelahan karena pertempuran terus-menerus selama sepuluh tahun.
Alexander kemudian kembali ke kerajaanya untuk merencanakan ekspansi baru. Selama perjalanan ia mengeksekusi banyak satrap (semacam gubernur) dan pejabat yang bertindak melenceng sebagai contoh. Kemudian sebagai wujud terima kasih pada para prajuritnya, Alexander memberi sejumlah uang pada mereka dan menyatakan bahwa ia akan mengirim para veteran dan cacat kembali ke Makedonia. Namun tindakan ini justru diartikan sebaliknya oleh prajurit Alexander. Selain itu, mereka juga menentang sejumlah keputusan Alexander, seperti mengadopsi budaya Persia dan dimasukkanya pasukan dari Persia ke dalam barisan prajurit dari Makedonia. Sejumlah Prajurit kemudian memberontak di kota Opis. Alexander mengeksekusi para pemimpin pemberontakan tersebut, namun mengampuni para prajuritnya. Dalam upaya menciptakan perdamaian yang bertahan antara orang-orang Makedonia dan rakyat Persia, Alexander mengadakan pernikahan massal antara para perwiranya dengan wanita bangsawan dari Persia. Akan tetapi, hanya sedikit pernikahan yang bertahan lebih dari setahun.
Sewaktu di Babilonia, Alexander tiba-tiba terkena sakit parah dan mengalami demam selama 11 hari sebelumnya akhirnya meninggal pada tanggal 10 Juni 323 SM, dalam usia sekitar 33 tahun. Penyebab kematian yang sesungguhnya tidak jelas.
Setelah kematian Alexander, tidak adanya ahli waris menyebabkan terjadi perpecahan dan pertempuran antara para bawahannya. Akhirnya, setelah perselisihan bertahun-bertahun, sekitar tahun 300 SM, kekuasaan atas bekas kerajaan Alexander terbagi menjadi 4 wilayah yang masing dikuasai salah satu jendral Alexander.
Dunia pada saat kematian Alexander, menunjukkan kemaharajaannya dalam konteks geopolitik yang lebih besar
Walaupun hanya memerintah selama 13 tahun, semasa kepemimpinannya ia mampu membangun sebuah imperium yang lebih besar dari setiap imperium yang pernah ada sebelumnya. Pada saat ia meninggal, luas wilayah yang diperintah Alexander berukuran 50 kali lebih besar daripada yang diwariskan kepadanya serta mencakup tiga benua (Eropa, Afrika, dan Asia).
Penyatuan wilayah dari makedonia hingga persia oleh Alexander Agung menyebabkan terbetuknya perpaduaan kebudayaan Yunani, Mediterrrania, Mesir, dan Persia yang disebut dengan kebudayaan Hellenisme. Pengaruh Hellenisme ini bahkan sampai ke India dan Cina. Khusus di Cina, pengaruh kebudayaan ini dapat ditelusuri di antaranya dengan artefak yang ditemukan di Tunhuang.
Alexander selama ekspansinya juga mendirikan beberapa kota yang semuanya dinamai berdasakan namanya, seperti Alexandria atau Alexandropolis. Salah satu dari kota bernama Alexandria yang berada di Mesir, kelak menjadi terkenal karena perpustakaannya yang lengkap dan bertahan hingga seribu tahun lamanya serta berkembang menjadi pusat pembelajaran terhebat di dunia pada masa itu.
Gelar The Great atau Agung di belakang namanya diberikan karena kehebatannya sebagai seorang raja dan pemimpin perang lain serta keberhasilanya menaklukkan wilayah yang sangat luas hanya dalam waktu 10 tahun.
Alexander Agung dan Dzulqarnain
Alexander Agung adalah salah satu tokoh yang dianggap sebagai Dzul Qarnain (Iskandar Zulkarnain) yang dapat ditemukan pula pada kitab suci Al Qur'an, Surah Al Kahfi 83-101. Dikisahkan ialah yang mengurung bangsa Ya'juj (Gog) dan Ma'juj (Magog) - yang menurut hadist shahih, bangsa tersebut akan keluar di akhir zaman. Riwayat ini bemula dari saat ia akan menaklukkan suatu daerah, penduduk tersebut tanpa disangka bersedia mengikutinya. Asal bangsa Yajuj dan Majuj dikurungnya. Maka Iskandar Dzulqarnain mengurung kedua bangsa tersebut. Dan para penduduk pun bersedia ditaklukkan dengan suka cita.
Anggapan tersebut datang dari kisah Alexander Romance yang sudah ada sebelum Islam. Beberapa allamah Muslim menolak anggapan Alexander Agung adalah Dzul Qarnain, sebab Alexander Agung bukanlah monoteis, sedangkan Dzul-Qarnain adalah penyembah Allah dan hanya seorang penguasa.
TROY
Troy merupakan sebuah kota kuno dalam kitab Iliad,epik terkenal karangan penyair Yunani kuno Homer.Kota dan peradaban ini pernah dianggap sebagai mitos dan khayalan semata,sama persis dengan kisah-kisah tentang peradaban Atlantis dan Lemuria. Namun pandangan tersebut akhirnya tumbang,bermula setelah seorang cendekiawan Inggris,Charles McClaren,pada tahun 1822 berpendapat bahwa Troy yang dimaksud Homer kemungkinan besar berada di Turki.Dia menunjuk sebuah gundukan tanah luas yang disebut Hisarlik dekat Dardanella,yaitu sebuah kawasan di laut sempit yang menghubungkan Laut hitam dan Aegea. Setelah itu seorang arkeolog Jerman,Heinrich Schiliemann,mulai mengadakan penggalian terhadap gundukan di Hisarlik pada tahun 1871. Baru pada 1873,Schliemann berhasil menemukan sisa-sisa sebuah kota yang sangat kuno yang ia percayai sebagai reruntuhan peradaban Troy. Selain itu,ia bersama para krunya juga menemukan harta karun emas dan perak yang ia sebut sebagai harta karun Priam,sesuai dengan legenda Raja Troy yaitu Priam yang disebutkan dalam epik karangan Homer,Iliad. Namun sayangnya,harta-harta karun tersebut malah ia selundupkan keluar Turki untuk membawanya ke Eropa.
Sembilan Lapisan Kota Troy yang telah porak-poranda
Pada tahun 1876,Schliemann kembali melakukan penggalian di kawasan Mycenae,Yunani.Dia menemukan apa yang dia pikirkan sebagai makam Agamemnon,seorang Raja musuh bangsa Troy dalam Epik Iliad. Baru pada tahun 1890-an,Wilhem Dorpfield menunjukkan bahwa gundukan di kawasan Hisarlik tersusun dari sembilan lapisan sisa-sisa kota,dari penemuan ini bisa kita ketahui bahwa sangat tua umur peradaban Troy itu,mungkin berada satu era dengan peradaban Atlantis. Lebih lanjutnya ia mengatakan kemungkinan peradaban tersebut berakhir dengan sempurna dikarenakan kota ini dihancurkan oleh gempa bumi dan air bah dasyat yang terjadi selama sembilan kali.Setiap orang yang selamat kembali membangun di atas reruntuhan kota tersebut. Schliemann menganggap bahwa Troy yang dikatakan oleh Homer mungkin adalah Troy II (2),yaitu lapisan reruntuhan kota ke-dua dari bawah.Sedangkan menurut Dorpfield berpendapat itu adalah Troy ke-VI. Masa Troy 5 menurut para peneliti mungkin berasal dari zaman perunggu (sekitar 3000 SM-1900 SM),sedangkan sampai saat ini belum ada penjelasan mengenai Peradaban Troy keberapakah yang dimaksudkan Homer dalam Iliad-nya.Yang pastinya peradaban tersebut mungkin benar adanya berasal dari era ke-2/ke-3 yaitu ketika berada di zaman es 11.000-10.000 tahun yang lalu. Sekarang,teka-teki suatu peradaban yang dulunya dianggap hanyalah sebuah mitos telah berhasil dipecahkan dan ditemui kebenarannya,tinggal menunggu perkembangan dari pencarian reruntuhan terhadap peradaban Atlantis dan Lemuria.
Sembilan Lapisan Kota Troy yang telah porak-poranda
Pada tahun 1876,Schliemann kembali melakukan penggalian di kawasan Mycenae,Yunani.Dia menemukan apa yang dia pikirkan sebagai makam Agamemnon,seorang Raja musuh bangsa Troy dalam Epik Iliad. Baru pada tahun 1890-an,Wilhem Dorpfield menunjukkan bahwa gundukan di kawasan Hisarlik tersusun dari sembilan lapisan sisa-sisa kota,dari penemuan ini bisa kita ketahui bahwa sangat tua umur peradaban Troy itu,mungkin berada satu era dengan peradaban Atlantis. Lebih lanjutnya ia mengatakan kemungkinan peradaban tersebut berakhir dengan sempurna dikarenakan kota ini dihancurkan oleh gempa bumi dan air bah dasyat yang terjadi selama sembilan kali.Setiap orang yang selamat kembali membangun di atas reruntuhan kota tersebut. Schliemann menganggap bahwa Troy yang dikatakan oleh Homer mungkin adalah Troy II (2),yaitu lapisan reruntuhan kota ke-dua dari bawah.Sedangkan menurut Dorpfield berpendapat itu adalah Troy ke-VI. Masa Troy 5 menurut para peneliti mungkin berasal dari zaman perunggu (sekitar 3000 SM-1900 SM),sedangkan sampai saat ini belum ada penjelasan mengenai Peradaban Troy keberapakah yang dimaksudkan Homer dalam Iliad-nya.Yang pastinya peradaban tersebut mungkin benar adanya berasal dari era ke-2/ke-3 yaitu ketika berada di zaman es 11.000-10.000 tahun yang lalu. Sekarang,teka-teki suatu peradaban yang dulunya dianggap hanyalah sebuah mitos telah berhasil dipecahkan dan ditemui kebenarannya,tinggal menunggu perkembangan dari pencarian reruntuhan terhadap peradaban Atlantis dan Lemuria.
7 ANCIENT WONDERS
1. Colossus Rhodes
Colossus Rodos adalah patung Helios, yang terletak di pulau Rodos, Yunani, dibuat oleh Chares dari Lindos antara 292 dan 280 SM. Patung ini dianggap sebagai 7 keajaiban dunia kuno. Sebelum kehancurannya, patung ini berdiri lebih dari 30 meter, membuatnya sebagai patung tertinggi dalam dunia kuna. Colossus Rodos memiliki tinggi yang hampir sama dengan Patung Liberty.
2. Taman Gantung Babilonia
Taman Gantung Babilonia adalah salah satu di antara tujuh keajaiban dunia kuno. Taman ini dibangun oleh Nebukadnezar II sekitar tahun 600 SM sebagai hadiah untuk istrinya, Amyitis. Lokasi taman ini sekarang berada di negara Irak.
3. Mausoleum Maussollos
Mausoleum Maussollos atau Mausoleum Halicarnassus, adalah makam yang dibangun antara 353 dan 350 SM di Halicarnassus (Bodrum, Turki kini) untuk Mausolus, satrap kekaisaran Persia dan Artemisia II dari Caria, istrinya. Struktur ini didesain oleh arsitek Yunani, Satyrus dan Pythius. Mausoleum ini memiliki tinggi sekitar 45 meter.
4. Mercusuar Iskandariah
Mercusuar Iskandariah atau Pharos Alexandria (dari bahasa Yunani o Φάρος της Αλεξάνδρειας) adalah sebuah mercusuar yang dibangun pada abad ke-3 SM di pulau Pharos berdekatan dengan kota Iskandariah kuna, Mesir Kuno. Ketinggiannya diperkirakan melebihi 115 meter dan merupakan antara struktur tertinggi ciptaan manusia selama beratus-ratus tahun. Antipater dari Sidon telah menyenaraikannya dalam senarai Tujuh Keajaiban Dunianya.
5. Piramida Agung Giza
Piramida Agung Giza adalah piramida tertua dan terbesar dari tiga piramida yang ada di Nekropolis Giza dan merupakan satu-satunya bangunan yang masih menjadi bagian dari Tujuh Keajaiban Dunia. Dipercaya bahwa piramida ini dibangun sebagai makam untuk firaun dinasti keempat Mesir, Khufu (Χεωψ, Cheops) dan dibangun selama lebih dari 20 tahun dan diperkirakan berlangsung pada sekitar tahun 2560 SM.[1] . Piramida ini terkadang disebut sebagai Piramida Khufu
6. Patung Zeus
Patung Zeus di Olympia adalah salah satu dari Tujuh Keajaiban Dunia Kuno. Patung ini dibuat oleh skulptor terkenal, Phidias (abad ke-5 SM) kira-kira tahun 432 SM di Olympia, Yunani. Patung yang terduduk, yang memiliki tinggi sekitar 12 meter, mengisi seluruh Kuil Zeus yang dibangun sebagai rumah patung ini. Penyebab kehancuran patung ini hingga kini masih diperdebatkan.
7. Kuil Artemis
Kuil Artemis adalah kuil Yunani yang didirikan untuk Artemis, sekitar 550 SM di Efesus dibawah dinasti Achaemenid dari kekaisaran Persia. Kuil ini merupakan salah satu dari tujuh keajaiban dunia kuno. Kini, kuil ini telah hancur.
Colossus Rodos adalah patung Helios, yang terletak di pulau Rodos, Yunani, dibuat oleh Chares dari Lindos antara 292 dan 280 SM. Patung ini dianggap sebagai 7 keajaiban dunia kuno. Sebelum kehancurannya, patung ini berdiri lebih dari 30 meter, membuatnya sebagai patung tertinggi dalam dunia kuna. Colossus Rodos memiliki tinggi yang hampir sama dengan Patung Liberty.
2. Taman Gantung Babilonia
Taman Gantung Babilonia adalah salah satu di antara tujuh keajaiban dunia kuno. Taman ini dibangun oleh Nebukadnezar II sekitar tahun 600 SM sebagai hadiah untuk istrinya, Amyitis. Lokasi taman ini sekarang berada di negara Irak.
3. Mausoleum Maussollos
Mausoleum Maussollos atau Mausoleum Halicarnassus, adalah makam yang dibangun antara 353 dan 350 SM di Halicarnassus (Bodrum, Turki kini) untuk Mausolus, satrap kekaisaran Persia dan Artemisia II dari Caria, istrinya. Struktur ini didesain oleh arsitek Yunani, Satyrus dan Pythius. Mausoleum ini memiliki tinggi sekitar 45 meter.
4. Mercusuar Iskandariah
Mercusuar Iskandariah atau Pharos Alexandria (dari bahasa Yunani o Φάρος της Αλεξάνδρειας) adalah sebuah mercusuar yang dibangun pada abad ke-3 SM di pulau Pharos berdekatan dengan kota Iskandariah kuna, Mesir Kuno. Ketinggiannya diperkirakan melebihi 115 meter dan merupakan antara struktur tertinggi ciptaan manusia selama beratus-ratus tahun. Antipater dari Sidon telah menyenaraikannya dalam senarai Tujuh Keajaiban Dunianya.
5. Piramida Agung Giza
Piramida Agung Giza adalah piramida tertua dan terbesar dari tiga piramida yang ada di Nekropolis Giza dan merupakan satu-satunya bangunan yang masih menjadi bagian dari Tujuh Keajaiban Dunia. Dipercaya bahwa piramida ini dibangun sebagai makam untuk firaun dinasti keempat Mesir, Khufu (Χεωψ, Cheops) dan dibangun selama lebih dari 20 tahun dan diperkirakan berlangsung pada sekitar tahun 2560 SM.[1] . Piramida ini terkadang disebut sebagai Piramida Khufu
6. Patung Zeus
Patung Zeus di Olympia adalah salah satu dari Tujuh Keajaiban Dunia Kuno. Patung ini dibuat oleh skulptor terkenal, Phidias (abad ke-5 SM) kira-kira tahun 432 SM di Olympia, Yunani. Patung yang terduduk, yang memiliki tinggi sekitar 12 meter, mengisi seluruh Kuil Zeus yang dibangun sebagai rumah patung ini. Penyebab kehancuran patung ini hingga kini masih diperdebatkan.
7. Kuil Artemis
Kuil Artemis adalah kuil Yunani yang didirikan untuk Artemis, sekitar 550 SM di Efesus dibawah dinasti Achaemenid dari kekaisaran Persia. Kuil ini merupakan salah satu dari tujuh keajaiban dunia kuno. Kini, kuil ini telah hancur.
NOSTRADAMUS II
Beberapa Kejadian yang sempat diramalkannya dan terbukti, boleh dikatakan sebagai cikal bakal kepercayaan Nostradamus akan kemampuan serta ketepatan ramalannya.Lalu bagaimana dengan ramalan Nostradamus lainnya yang mengarah ke abad ini.Para pengamat sekaligus pemerhati dari seluruh ramalan Nostradamus yang berbentuk Kuatrain dalam bukunya "Centuries" sepakat bahwa dari sekian banyaknya ramalan yang diberitahukan Nostradamus itu, hanya segelintir saja yang telah terjadi, sedang yang lain masih menunggu. Parahnya, semua ramalan yang belum terpecahkan atau terjadi itu mengarah ke abad-21. Nostradamus meramalkan akan timbulnya marabahaya global yang begitu dashyat di abad ini. Perang Dunia Ke-III kah?
Michael Mc. Clellan, seorang pengamat metafisika sekaligus pengkaji ramalan Nostradamus mengemukakan bahwa bisa dikatakan 3/4 dari seluruh ramalan Nostradamus yang belum terpecahkan, mengarah pada masa kita sekarang. Berikut ramalannya;
Kemungkinan akan meletusnya Perang Dunia Ke-III (Kitab: Armageddon)
Peperangan ini akan memaksa seluruh bangsa untuk terjun ke dalamnya. Ratusan juta bangkai manusia akan memenuhi bumi. Darah menganak sungai, jeritan perih memenuhi angkasa. Pada saat itu, nyawa manusia tidak akan ada harganya sama sekali. Seluruh bangsa akan mengerahkan seluruh kemampuan militernya, Kavaleri, Artileri dan Infanteri. Negara-negara kuat akan menggunakan senjata paling mutakhirnya. Perang ini akan merenggut korban jauh lebih besar dari 2 perang sebelumnya.(peristiwa ini sinyalir akan muncul pertama kalinya dari Timur Tengah).
Bencana global dasyat yang akan melanda seluruh bangsa
[Ini didasarkan atas kuatrain yang ditemui di Century IV ayat 67]
Periode kekacauan dimulai dengan masa masa pergeseran geologis bumi,Gempa,Letusan gunung berapi,dan gangguan sistem cuaca menjadi tanda alam yg mengkhawatirkan. Akibatnya bencana kelaparan terjadi dimana mana sementara di belahan bumi lain terjadi BENCANA BANJIR!.Bangsa-bangsa MAKMUR khususnya bangsa barat akan menjadi lemah. Mereka akan dikalahkan oleh SIPIL dan orang akan berebut ke tempat yg dipenuhi air. Kekuasaan AMERIKA SERIKAT akan takluk oleh bencana alam yg maha dashyat. Secara ekonomi, AS akan mengalami kebangkrutan dan tiga negara besar lain akan mengirim bantuan untuk sipil yang menderita.
Kemunculan kembali raja teror
[Ini didasarkan atas kuatrain yang ditemui di Century VIII ayat 29]
Pada saat rakyat di seluruh bangsa mengalami kesulitan yang begitu sangat, khususnya di negara berkembang,Raja teror akan muncul sebagai Hero yangg taktik sebenarnya hanyalah perbudakan bagi orang yg ditolong. Raja teror akan menggunakan bencana alam sebagai peluang merobohkan kekuasaan pemerintah. Timur Tengah dijadikan basis aksi.
Raja Teror akan menguasai Timur Tengah (IRAN)
[Ini didasarkan atas kuatrain yang ditemui di century II ayat 23 dan 81]
Raja teror akan mengambil alih pemerintahan Iran dengan menggunakkan jebakan melalui tokoh-tokoh politik. Pengkhianatan akan muncul dan terjadi perang sipil disana, seorang wakil akan muncul namun akan terbunuh ketika Iran diambil alih. Kekuasaan raja teror akan melakukan ekspansi besar-besaran hingga ke eropa kemudian ke Mediterania. Dia juga akan menyatukan AFRIKA UTARA yg bersimpati karena latar budaya dengan Asia dan Timur Tengah.
Munculnya perselisihan di kalangan pemimpin dunia ke-3 (Negara-negara miskin)
[century III ayat 60]
Seorang pemuda berkulit hitam akan muncul sebagai pemimpin di negara dunia ke-3 dengan tujuan menyatukan negara-negara tersebut untuk bersama-sama melawan negara maju khususnya diseputar Laut Adriatik,Kaspia dan Israel.(ditegaskan oleh Mc Clellan banyak ramalan Nostradamus yang mengarah ke arah ini...)
Pembunuhan terhadap beberapa tokoh penting dunia
Dalam ramalannya yang kabur, Nostradamus sama sekali tidak menyebutkan secara rinci mengenai tokoh-tokoh penting dunia yang dimaksud!
Terbunuhnya George Walker Bush
Vitalnya pengaruh serta keterlibatannya dalam masalah Timur Tengah diduga akan berakhir dengan kematiannya.
Munculnya Ibu Keserakahan
Sebagian menduga bahwa yang dimaksud dalam ramalan ini adalah Cindy Sheehan seoraang aktvis anti perang dan penentang aktif atas kebijaksanaan Bush, penyebabnya adalah karena anaknya terbunuh saat menjalankan instruksi langsung Bush atas invansi ke wilayah Irak. Dirinya saat ini menjadi sorotan publik yang haus info, popularitas pun berhasil dimilikinya, namun semua itu tidaklah cukup untuk mengganti anaknya yg telah hilang. Jika ayat ini menjadi kenyataan, maka CindySheehan akan merancang skenario demonstrasi massal di Washington dan meluas menjadi kerusuhan besar dan membuat teroris yng menyamar menjadi pelajar dengan mudah menjalankan aksinya.
Kemunculan Lady Diana
Peringatan 10 tahun kematian Lady Diana akan terjadi kesuraman dimana letusan Gunung Yellowstone akan menghantui seluruh rakyat Inggris. Dalam ramalannya, Pada Oktober 2008 nanti akan muncul sebuah cahaya api dengan bayangan menyerupai seorang wanita, ditempat cahaya (pemakaman Lady Diana) tersebut muncul secara jelas Lady Diana. Ribuan orang akan datang menyaksikan peristiwa ini dan saat itu pula Lady Diana menyampaikan pesan pesannya kepada dunia.
Perang Antar Pendeta
Hanya sebagian yang membenarkan kejadian panampakan Lady Diana tersebut, peristiwa ini akan memicu terjadinya peperangan atau tepatnya konflik antara Pendeta, antara Pendeta yang percaya dan menganggap hal ini sebagai Mu'jizat Tuhan dan yang tidak. Konflik beda faham ini, pada puncaknya akan menimbulkan pertumpahan darah di kalangan gereja dan tidak sedikit pendeta yang terbunuh.
....Masih banyak Ramalan-ramalan kabur lain yang mengerikan bila diterjemahkan....namun, sebagai seorang Muslim yang percaya akan kebenaran janji Allah swt, tidak sepatutnya kita mempercayai sesuatu yang tidak kita ketahui, apalagi terhadap sebuah ramalan, yang jelas-jelas akan menyeret kita ke lembah syirik. Ingat! Allah Maha Perkasa dan Maha Mengetahui, tidak ada secuil pun kejadian yang terjadi tanpa sepengetahuannya.
Tidak ada sesuatu pun yang mampu menyamainya, termasuk Nostradamus. Nostradamus hanyalah orang terpilih dan diberikan kemampuan sedikit untuk melihat masa depan....
Percayakan semuanya kepada Allah swt, karena Dia-lah yang mengatur semua peristiwa-peristiwa yang akan terjadi pada diri ciptaan-nya itu....
WASSALAMUALAIKUM..
Michael Mc. Clellan, seorang pengamat metafisika sekaligus pengkaji ramalan Nostradamus mengemukakan bahwa bisa dikatakan 3/4 dari seluruh ramalan Nostradamus yang belum terpecahkan, mengarah pada masa kita sekarang. Berikut ramalannya;
Kemungkinan akan meletusnya Perang Dunia Ke-III (Kitab: Armageddon)
Peperangan ini akan memaksa seluruh bangsa untuk terjun ke dalamnya. Ratusan juta bangkai manusia akan memenuhi bumi. Darah menganak sungai, jeritan perih memenuhi angkasa. Pada saat itu, nyawa manusia tidak akan ada harganya sama sekali. Seluruh bangsa akan mengerahkan seluruh kemampuan militernya, Kavaleri, Artileri dan Infanteri. Negara-negara kuat akan menggunakan senjata paling mutakhirnya. Perang ini akan merenggut korban jauh lebih besar dari 2 perang sebelumnya.(peristiwa ini sinyalir akan muncul pertama kalinya dari Timur Tengah).
Bencana global dasyat yang akan melanda seluruh bangsa
[Ini didasarkan atas kuatrain yang ditemui di Century IV ayat 67]
Periode kekacauan dimulai dengan masa masa pergeseran geologis bumi,Gempa,Letusan gunung berapi,dan gangguan sistem cuaca menjadi tanda alam yg mengkhawatirkan. Akibatnya bencana kelaparan terjadi dimana mana sementara di belahan bumi lain terjadi BENCANA BANJIR!.Bangsa-bangsa MAKMUR khususnya bangsa barat akan menjadi lemah. Mereka akan dikalahkan oleh SIPIL dan orang akan berebut ke tempat yg dipenuhi air. Kekuasaan AMERIKA SERIKAT akan takluk oleh bencana alam yg maha dashyat. Secara ekonomi, AS akan mengalami kebangkrutan dan tiga negara besar lain akan mengirim bantuan untuk sipil yang menderita.
Kemunculan kembali raja teror
[Ini didasarkan atas kuatrain yang ditemui di Century VIII ayat 29]
Pada saat rakyat di seluruh bangsa mengalami kesulitan yang begitu sangat, khususnya di negara berkembang,Raja teror akan muncul sebagai Hero yangg taktik sebenarnya hanyalah perbudakan bagi orang yg ditolong. Raja teror akan menggunakan bencana alam sebagai peluang merobohkan kekuasaan pemerintah. Timur Tengah dijadikan basis aksi.
Raja Teror akan menguasai Timur Tengah (IRAN)
[Ini didasarkan atas kuatrain yang ditemui di century II ayat 23 dan 81]
Raja teror akan mengambil alih pemerintahan Iran dengan menggunakkan jebakan melalui tokoh-tokoh politik. Pengkhianatan akan muncul dan terjadi perang sipil disana, seorang wakil akan muncul namun akan terbunuh ketika Iran diambil alih. Kekuasaan raja teror akan melakukan ekspansi besar-besaran hingga ke eropa kemudian ke Mediterania. Dia juga akan menyatukan AFRIKA UTARA yg bersimpati karena latar budaya dengan Asia dan Timur Tengah.
Munculnya perselisihan di kalangan pemimpin dunia ke-3 (Negara-negara miskin)
[century III ayat 60]
Seorang pemuda berkulit hitam akan muncul sebagai pemimpin di negara dunia ke-3 dengan tujuan menyatukan negara-negara tersebut untuk bersama-sama melawan negara maju khususnya diseputar Laut Adriatik,Kaspia dan Israel.(ditegaskan oleh Mc Clellan banyak ramalan Nostradamus yang mengarah ke arah ini...)
Pembunuhan terhadap beberapa tokoh penting dunia
Dalam ramalannya yang kabur, Nostradamus sama sekali tidak menyebutkan secara rinci mengenai tokoh-tokoh penting dunia yang dimaksud!
Terbunuhnya George Walker Bush
Vitalnya pengaruh serta keterlibatannya dalam masalah Timur Tengah diduga akan berakhir dengan kematiannya.
Munculnya Ibu Keserakahan
Sebagian menduga bahwa yang dimaksud dalam ramalan ini adalah Cindy Sheehan seoraang aktvis anti perang dan penentang aktif atas kebijaksanaan Bush, penyebabnya adalah karena anaknya terbunuh saat menjalankan instruksi langsung Bush atas invansi ke wilayah Irak. Dirinya saat ini menjadi sorotan publik yang haus info, popularitas pun berhasil dimilikinya, namun semua itu tidaklah cukup untuk mengganti anaknya yg telah hilang. Jika ayat ini menjadi kenyataan, maka CindySheehan akan merancang skenario demonstrasi massal di Washington dan meluas menjadi kerusuhan besar dan membuat teroris yng menyamar menjadi pelajar dengan mudah menjalankan aksinya.
Kemunculan Lady Diana
Peringatan 10 tahun kematian Lady Diana akan terjadi kesuraman dimana letusan Gunung Yellowstone akan menghantui seluruh rakyat Inggris. Dalam ramalannya, Pada Oktober 2008 nanti akan muncul sebuah cahaya api dengan bayangan menyerupai seorang wanita, ditempat cahaya (pemakaman Lady Diana) tersebut muncul secara jelas Lady Diana. Ribuan orang akan datang menyaksikan peristiwa ini dan saat itu pula Lady Diana menyampaikan pesan pesannya kepada dunia.
Perang Antar Pendeta
Hanya sebagian yang membenarkan kejadian panampakan Lady Diana tersebut, peristiwa ini akan memicu terjadinya peperangan atau tepatnya konflik antara Pendeta, antara Pendeta yang percaya dan menganggap hal ini sebagai Mu'jizat Tuhan dan yang tidak. Konflik beda faham ini, pada puncaknya akan menimbulkan pertumpahan darah di kalangan gereja dan tidak sedikit pendeta yang terbunuh.
....Masih banyak Ramalan-ramalan kabur lain yang mengerikan bila diterjemahkan....namun, sebagai seorang Muslim yang percaya akan kebenaran janji Allah swt, tidak sepatutnya kita mempercayai sesuatu yang tidak kita ketahui, apalagi terhadap sebuah ramalan, yang jelas-jelas akan menyeret kita ke lembah syirik. Ingat! Allah Maha Perkasa dan Maha Mengetahui, tidak ada secuil pun kejadian yang terjadi tanpa sepengetahuannya.
Tidak ada sesuatu pun yang mampu menyamainya, termasuk Nostradamus. Nostradamus hanyalah orang terpilih dan diberikan kemampuan sedikit untuk melihat masa depan....
Percayakan semuanya kepada Allah swt, karena Dia-lah yang mengatur semua peristiwa-peristiwa yang akan terjadi pada diri ciptaan-nya itu....
WASSALAMUALAIKUM..
Langganan:
Postingan (Atom)